Timlo.net – Wacana sinergi antara PT Pegadaian (Persero) dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM dalam pembiayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mendapat respon DPR.
“Integrasi ketiganya sangat penting supaya menghasilkan dampak sinergi yang mana jika ketiganya digabungkan akan lebih efektif dan efisien. Akan tetapi, hal ini masih memerlukan proses bertahap mengingat diperlukan persetujuan DPR yang harus diberikan dan juga harus ada waktu timeline-nya,” ungkap Anggota Komisi VI DPR RI Darmadi Durianto, dilansir dari laman dpr.go.id, Minggu (6/12).
Untuk itu, politisi Fraksi PDI Perjuangan ini mengharapkan dalam holdingisasi tersebut ke depannya akan menimbulkan dampak positif dari kekuatan BRI bagi para pelaku UMKM. Seperti, dalam segi dampak keuangan, dengan adanya integrasi holdingisasi ini maka biaya modal PNM dan Pegadaian nantinya akan turun dari 1 hingga 1,5 persen.
Karena, sambung Darmadi, BRI mampu memberikan pinjaman terhadap segenap pelaku UMKM dengan bunga yang lebih rendah. Dengan demikian, hal tersebut akan menimbulkan dampak keuangan yang lebih bagus, dimana semula bunga pinjaman yang diberikan sebesar 7-8 persen, maka nantinya BRI akan bisa memberikan bunga pinjaman hanya kisaran 5-6 persen.
“Nah, ini kan ada dampak yang lebih bagus. Maka, dari aspek itulah terbentuk satu dampak sinergi keuangan dari holdingisasi antara PT Pegadaian (Persero) dengan PT BRI dan PT PMN dalam UMKM,” pungkas legislator dapil Jakarta III kelahiran Mempawah, Kalimantan Barat tersebut.