Klaten — Dampak pandemi Covid-19 hampir sepuluh bulan terakhir dirasakan cukup berat bagi para pengusaha furniture Klaten. Salah satu kendala yang dialami adalah masalah pemasaran. Akibatnya, produksi furniture mengalami over stock alias menumpuk di gudang.
Pengakuan itu disampaikan Kasiman (49) pemilik UD Waris Jati asal Gombangrejo, Manding, Trucuk, Klaten saat dikunjungi Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki didampingi Penjabat Bupati Klaten Sujarwanto Dwiatmoko, Sabtu (5/12).
“Harapan kami pandemi bisa segera terlewatkan dan order yang akan datang bisa berjalan lagi seperti sedia kala. Bisa kirim ke Wonosobo, Temanggung, Purworejo, dan Cilacap,” kata Kasiman.
Diakui, usaha furniturenya saat ini mengalami over stock. Kasiman berharap ada upaya pemerintah untuk membantu pemasaran.
Menanggapi keluhan para pelaku usaha furniture ini, Menteri Teten Masduki telah menyiapkan program gerakan membeli produk dalam negeri. Hal ini untuk mengatasi lesunya pasar luar negeri.
“UKM UD (Usaha Dagang) Waris Jati saat ini mengalami over stock furniture akibat pandemi Covid-19. Kami akan mengusulkan adanya program rakyat berproduksi, negara membeli,” jelas Teten Masduki –seperti dilansir laman klatenkab.go.id, Minggu (6/12).
Teten Masduki yang didampingi Penjabat Bupati Klaten Sujarwanto Dwiatmoko menyempatkan duduk di atas furniture berupa meja sekolah. Meja terbuat dari kayu jati itu menjadi salah satu produk UD Waris Jati.
Sebelum meninggal kan lokasi, Menteri Teten Masduki dan Sujarwanto menyempatkan foto bersama tetap dalam protokol kesehatan usai berdialog dengan pelaku usaha.
Editor : Marhaendra Wijanarko