Timlo.net – Pejabat Penghubung Satgas Penanganan Covid-19 Nasional untuk wilayah Jawa Tengah Brigjen Pol (Purn) Oneng Subroto menyebut, masih ada sekitar 17 persen publik yang tidak percaya akan adanya Covid-19. Padahal, kasus Covid-19 semakin bertambah. Hal ini disebabkan kurangnya kedisiplinan warga dalam menerapkan protokol kesehatan.
Pernyataan disampaikan Oneng Subroto saat melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Tegal beberapa waktu lalu. Oneng pun meminta agar Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Tegal mengintensifkan lagi kampanye pencegahan Covid-19.
“Modal dasar yang harus dimiliki untuk memutus rantai penularan Covid-19 adalah pemahaman yang baik tentang Covid-19 dan upaya pencegahannya. Dengan itu, masyarakat lebih mudah sadar, mau mengerti dan menerapkan protokol kesehatan. Namun, untuk mencapai itu, harus ada upaya terus menerus dari Pemda mengkampanyekan gerakan 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak) dan jangan berhenti,” kata Oneng, sebagaiman diberitakan di laman utama.tegalkab.go.id, Selasa (8/12).
Tak hanya itu, Oneng juga menyarankan adanya evaluasi kinerja setiap satu minggu atau dua minggu sekali oleh Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tegal. Tujuannya, merumuskan strategi penanganan pada wilayah zona merah dan pendekatan pencegahannya pada wilayah yang termasuk hijau ataupun kuning.
“Misalnya, dalam satu kecamatan mana saja desanya yang merupakan zona merah. Kita kelompokan dan prioritaskan untuk menekan desa tersebut menjadi hijau kembali. Tetapi bukan berarti daerah yang kuning dan hijau kita abaikan, tetap harus ada pengawasan,” terangnya.
Sumber: tegalkab