Karanganyar — Pengelola obyek wisata di seluruh wilayah Kabupaten Karanganyar membentuk satuan tugas (Satgas) pencegahan Covid-19 jelang ramainya kunjungan akhir tahun. Sejauh ini belum diberlakukan penyekatan bagi pendatang yang masuk ke wilayah Karanganyar.
“Enggak usah ditanya (penyekatan). Kita belum ngomong itu. Kalau ditutup, imbasnya ke UMKM wisata. Kuliner dan obyek lainnya bakal sangat terdampak,” kata Bupati Karanganyar Juliyatmono kepada wartawan di rumah dinasnya, Senin (7/12).
Penting diketahui, Pemerintah Kota Solo membatasi aktivitas wisatawan masuk ke wilayahnya pada 20 Desember 2020-10 Januari 2021. Itu untuk menekan penyebaran Covid-19. Pemkot Solo juga akan mengarantina pemudik yang pulang ke kampung halaman di di jangka waktu itu. Sedangkan Kabupaten Karanganyar yang berbatasan langsung dengan Kota Solo, ternyata berlainan kebijakan. Bupati Juliyatmono mengklaim memiliki metode lebih jitu.
“Kita punya metode pendekatan dan tata cara dalam mengurangi dan mencegah penularan. Yakni disiplin protokol kesehatan,” katanya.
Meski demikian, Juliyatmono bersinergi dengan forkopimda dalam mengantisipasi kerumunan. Ia memastikan tak diizinkan pesta menyambut pergantian tahun. Apalagi yang berpotensi mengundang massa. Gelaran hajatan juga diperketat untuk jumlah tamu dan penataannya.
Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Karanganyar, Titis Sri Jawoto mengatakan telah membentuk satgas Covid-19 di tiap obyek wisata, kuliner dan perhotelan. Sebagian sudah aktif berkegiatan, terutama di manajemen perhotelan.
“Dimulai dengan pelatihan untuk menyamakan persepsi dan standar penegakan protokol kesehatan di seluruh objek wisata,” katanya.
Ia mengatakan meskipun ada informasi pembatalan libur panjang akhir tahun, namun pihaknya tetap mempersiapkan adanya potensi kenaikan jumlah pengunjung destinasi wisata.
“Nanti kami akan latih dengan menggandeng OPD terkait,” beber dia.
Editor : Wahyu Wibowo
