Solo — Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Solo mengajak masyarakat untuk mewujudkan Kota Solo sebagai kota partisipatif sekaligus berintegitras dalam pentelenggaraan pesta demokrasi. Upaya ini diwujudkan dengan agenda pendidikan politik warga melalui sosialisasi pengawasan partisipatif secara terstruktur, sistematis dan massif di Balai Samanhoedi, Kelurahan Sondakan, Kecamatan Laweyan, pada Sabtu (8/12) malam.
“Terstruktur artinya dilaksanakan oleh Bawaslu, Pemerintah dan Stakeholder pemilu. Sistematis adalah bahwa kegiatan gugus pngawasan partisipatif dilaksanakan secara terencana. Dan massif berarti bahwa gugus pengawasan partisipatif dilaksanakan dari, oleh dan utk masyarakat secara menyeluruh sampai ke tingkat TPS dan masyarakat akar rumput dan pengawas sejati adalah setiap pemilih,” terang Komisioner Bawaslu Divisi Hukum Data dan Informasi, Agus Sulistyo.
Kegiatan yang diinisiasi oleh Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Sondakan dan Bawaslu Kota Solo ini dihadiri ratusan peserta. Sejumlah caleg di wilayah Kelurahan Sondakan juga nampak di acara tersebut.
Sementara itu, Komisioner Bawaslu Divisi Sengketa, Arif Nuryanto mengaku, pendidikan politik warga merupakan media komunikasi tripartit antara Bawaslu-masyarakat dan partai politik (Parpol) peserta pemilu yang bertujuan untuk saling asah asih dan asuh dalam rangka menjaga kondusifitas menjelang Pemilu 2019.
“Harapan kami, kegiatan seperti dikampung Sondakan bisa menular ke wilayah lain di Surakarta,” kata Arif.
Tak ketinggalan, para caleg yang berasal dari Kelurahan Sondakan yang hadir juga dikenalkan dalam forum tersebut. Hadir dalam Dialog Caleg Daerah Pemilihan Surakarta II Arif Nurrahman (Caleg PKB), Wahyu Haryanto (PDIP), Agus Triwasono (PKS), Rozak Ariyanto (PPP) dan Bambang Sutrisno (caleg DPD).
Pihaknya mengapresiasi kreasi partisipasi tokoh masyarakat Kelurahan Sondakan yang ingin mempertemukan caleg setempat dengan masyarakat dan Bawaslu .Hal ini dapat menjadi inspirasi dan patut dicontoh bagi daerah lain, tentunya dengan desain dan format yang disesuaikan dengan kearifan lokal (local wisdom) wilayah masing-masing.
“Kegiatan ini menunjukkan bentuk kesadaran masyarakat yang tinggi untuk mewujudkan Solo sebagai kota partisipatif dan berintegitas,” katanya.
Kegiatan diakhiri dengan deklarasi oleh caleg lintas partai berkomitmen untuk menjaga kondusifitas penyelenggaraan Pemilu 2019 dengan saling menjaga kebersamaan di kawasan Kelurahan Sondakan dengan cara berkampanye tanpa politik uang, tanpa ujaran kebencian, fitnah sara dan hoaks.
Editor : Wahyu Wibowo