Karanganyar – Tim Pengawasan Keamanan dan Kesehatan makanan dan minuman menyidak 13 pasar tradisional mulai Senin-Kamis (7-10/12). Tujuannya memastikan kondusivitas jelang natal dan tahun baru di bidang sebaran makanan dan minuman.
“Kami mengambil sampel bahan makanan yang dicurigai mengandung boraks dan zat pewarna serta pengawet kimia. Pada Kamis kemarin mengambil 10 sampel, masing-masing di tiga pasar tradisional,” kata Kasi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja, dan Olahraga Dinkes Karanganyar, Joko Purnomo, Jumat (11/12).
sampel yang diambil antara lain bakso daging kemasan, mi, kerupuk, tahu, dan makanan dengan warna yang terang atau mencolok. Tanggal kedaluwarsa produk juga dicek untuk menjamin kualitas produk yang beredar di pasar. Uji sampel langsung dilakukan di lokasi pasar tersebut.
“Untuk pedagang yang kedapatan menjual produk kedaluarsa kami minta membuat surat pernyataan untuk berjanji tidak menjualnya. Kami menemukan ada beberapa yang ternyata sudah kedaluwarsa. Seperti kopi, makanan ringan, roti dan mi instan. Untuk sampel yang kami ambil nanti diperiksa di laboratorium dulu karena pertimbangan pandemi, tim laborat juga sedang dilibatkan penanganan Covid-19,” imbuh dia.