Solo – Kiprah Sang legenda keroncong tidak berhenti selepas lagu Walang Kekek yang dinyanyikannya menjadi booming. “Dahulu lagu “Walang Kekek” selalu diputar di RRI, maka banyak masyarakat mengenal saya, dan setelah itu saya memulai tour, baik di Jawa maupun luar Jawa”, kenang Waldjinah.
Selain itu Waldjinah juga selalu menjadi perwakilan dari kontingen Indonesia ketika ada perhelatan Budaya di Luar Negeri, “Saya sudah pernah ke Jepang, Yunani, Belanda, Singapore, Suriname sebagai wakil dari Indonesia pada pertunjukan budaya di Luar Negeri”, cerita Waldjinah.
Kemudian Waldjinah juga kerap kali menjadi bintang tamu dalam pagelaran Wayang Kulit, namun ia enggan disebut sebagai seorang pesinden, “Ketika saya menjadi bintang tamu di Wayang Kulit, saya tidak mau disebut sebagai sinden, karena saya bukan pesinden, tapi penyanyi Keroncong",ungkap Waldjinah.
Bahkan Waldjinah juga sudah menjadi langganan bintang tamu dalam pertunjukan Ketoprak serta campur sari. Ia mengaku mau menjadi bintang tamu ketoprak, dan campur sari agar bisa menaikkan jumlah penonton sehingga kelompok ketoprak maupun kelompok campur sari dapat bertahan dari uang tiket yang dibeli penonton. Untuk urusan tersebut, Waldjinah rela dibayar seiklasnya, karena baginya itu adalah bagian pengabdian terhadap seni, dan juga membantu sesama seniman.
Baginya dari segala kenangan perjalanan karirnya ada satu hal yang tidak dapat ia lupakan yaitu ketika Waldjinah mendapatkan penghargaan dari Presiden RI yang pertama yaitu Bung Karno, “Waktu itu saya hamil besar, dan Bung Karno mendatangi saya dan bilang wong wetenge gede kok melu?" kenang Waldjinah.
Dari waktu ke waktu, nama Waldjinah semakin dikenal masyarakat Indonesia, bahkan pernah ia menggelar tour di beberapa kota di Jawa maupun diluar Jawa tanpa menarik biaya, hal tersebut sebagai bentuk keprihatinan ketika Indonesia tengah suasana krisis keuangan pasca tragedi PKI. Namanya semakin dikenal, maka sangatlah pantas ketika ia mendapat penghargaan dari Bung Karno, bahkan sering ia didaulat untuk bernyanyi bagi para veteran perang ketika upacara penurunan bendera di Istana Merdeka semasa pemerintahan Soeharto hingga sekarang.
Kisah perjalanan Waldjinah menjadi catatan tersendiri terhadap perjalanan sejarah musik keroncong di Indonesia. Walaupun sekarang kiprah Waldjinah memang sudah tidak setenar dahulu dan sudah tidak terlalu produktif namun segala dedikasinya terhadap dunia musik khususnya musik keroncong akan terus menginspirasi bagi setiap generasi muda khususnya kota Solo.