Klaten — Pemerintah Desa Tlogo, Kecamatan Prambanan, menyatakan telah melaporkan dugaan pencemaran Sungai Borongan ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Klaten. Hal itu menyusul matinya ikan hasil pemeliharaan petani setempat.
“Kami sudah kirim surat ke DLH. Karena petani ikan di sini menggantungkan pasokan air lewat saluran Sungai Borongan atau masyarakat menyebutnya Kali Sat,” ujar Kaur Pembangunan Desa Tlogo, Maryono, Jumat sore (7/12) lalu.
Menurutnya, limbah cair berwarna putih susu itu biasanya akan berubah keruh mulai pukul 14.00- 21.00 WIB. Akibatnya, beberapa pemilik kolam sering mendapati ikan air tawar peliharannya mendadak mati.
Pemdes Tlogo akhirnya berkomunikasi dengan Pemdes Taji, Kecamatan Prambanan, untuk melaporkannya ke DLH Klaten. Pasalnya, tercemarnya air Sungai Borongan diduga hasil pembungan limbah usaha pembuatan tahu dan bakpia yang berada di Desa Taji.
“Sangat terasa dampaknya tiga tahun terakhir ini. Kalau untuk lahan pertanian enggak ada dampaknya. Makanya kami berkirim surat ke DLH untuk memastikan kandungan limbahnya,” ujar perangkat desa yang memiliki kolam ikan di Dukuh Pemukti Baru ini.
Menanggapi itu, Kepala DLH Klaten, Srihadi mengatakan, telah menerima laporan dugaan pencemaran Sungai Borongan. Pihaknya akan mengirim petugas lapangan untuk melakukan pengecekan pada Senin (13/9) besok.
“Tentunya besok akan kita cari tahu dari mana sumbernya. Nantinya akan kita lakukan pengecekan dengan pengambilan sampel airnya untuk kita uji di laboratorium,” katanya, ditemui usai apel kesiapsiagaan bencana banjir di tepi Sungai Kongklangan, Desa Cucukan, Kecamatan Prambanan, Minggu (9/12).