Solo — Trainer dan Motivator muda, Syafii Efendi ajak generasi muda untuk berani meninggalkan cara berfikir lama jika ingin meraih kesuksesan. Pernyataannya itu disampaikan kepada ratusan peserta dalam acara Seminar Motivasi Nasional Medical and Entrepreneur “Succes With Millenial Generation” di Harris Hotel Solo, Minggu (9/12).
“Di era disruption saat ini sebagai generasi muda harus siap dengan perubahan. Karena kalau masih bertahan dengan cara berfikir lama bisa dipastikan akan tertinggal,” katanya.
Kondisi seperti itu, menurutnya sudah dapat dirasakan perubahannya saat ini. Dimana ketika hadir teknologi baru, maka yang lama menjadi tidak digunakan. Dicontohkannya ketika muncul ojek online, maka ojek konvensional menjadi ditinggalkan.
Untuk itu, sebagai generasi muda, lanjut dia, harus dapat merubah pola pikir dan melatih kemandirian. Dan jangan takut untuk memiliki mimpi besar.
“Tujuan dari kegiatan ini, sebenarnya kita ingin mengisi otak anak muda dengan sebuah narasi besar. Karena jika itu bisa itu dilakukan, tidak menutup kemungkinan Indonesia dapat menjadi pemimpin peradaban dunia, “jelasnya.
Diuraikan dia, pola pikir generasi muda saat ini dapat diklasifikasikan dalam tiga hal. Pola pikir paling rendah yaitu mereka yang masih suka membincangkan aib orang lain, kedua adalah suka membicarakan tentang dirinya sendiri dan pola pikir yang dianggap paling maju adalah ketika obrolan yang dilakukan sudah mengarah kepada keinginannya untuk melakukan pembaharuan peradaban.
“Masalahnya, sekarang ini generasi muda kita masih miskin narasi besar. Karena itu, edukasi harus terus dilakukan. Termasuk dengan merubah metode atau sistem pendidikan yang ada sekarang,” terangnya.
Miskinnya narasi itu, karena cara berfikir yang dilakukan generasi muda saat ini masih terjebak dengan paradigma lama. Hal itu tidak bisa dihindarkan karena banyak orang tua yang masih menginginkan anaknya menjadi pegawai daripada berwirausaha.
Editor : Wahyu Wibowo