Solo — Universitas Sebelas Maret (UNS) bersama berbagai platform, yaitu Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Universitas Airlangga (Unair), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI) dan Institut Teknologi Bandung (ITB) melakukan Kegiatan Penyusunan Peta Jalan Pengembangan Vaksin Indonesia.
Ketua Panitia, dr Tonang Dwi Ardyanto PhD mengemukakan, kegiatan Penyusunan Peta Jalan Pengembangan Vaksin Indonesia bertujuan untuk merumuskan arah dan strategi pengembangan vaksin di Indonesia untuk berbagai penyakit, dimulai dari vaksin untuk Covid-19 dan juga vaksin untuk berbagai penyakit lainnya.
“Secara khusus kegiatan Penyusuna Peta Jalan Pengembangan Vaksin Indonesia bertujuan untuk memetakan upaya pengembangan vaksin yang sudah dilakukan di Indonesia,” ungkap dr Tonang, di Solo, Rabu (16/12).
Selain itu, kata Tonang, tujuan lain adalah mengidentifikasi kebutuhan pengembangan vaksin di Indonesia untuk beragam jenis penyakit, mengidentifikasi strategi pengembangan vaksin di Indonesia, mengidentifikasi pemangku kepentingan dan pihak-pihak yang berperan secara sinergis dalam upaya pengembangan vaksin di Indonesia, mengidentifikasi kebutuhan ekosistem pendukung upaya pengembangan vaksin di Indonesia, mengidentifikasi strategi pendanaan dan pembiayaan pengembangan vaksin di Indonesia, menggambarkan proyeksi dan strategi pemenuhan kebutuhan vaksin di Indonesia sebagai upaya terintegrasi dalam peningkatan kesehatan masyarakat Indonesia.
“Untuk mencapai tujuan tersebut, Peta Jalan Pengembangan Vaksin Indonesia dibagi menjadi 4 bagian, yaitu: Peta Jalan SDM, Peta Jalan Program, Peta Jalan Sarana dan Prasarana, serta Peta jalan Pengelolaan,” jelasnya.
Vaksin ini, menurut Tonang, dikembangkan dari Virus Covid-19 yang beredar di Indonesia dan diharapkan vaksin yang dikembangkan dapat diproduksi massal dengan memperhatikan berbagai isu meliputi keamanan, efikasi, kehalalan dan kemandirian.
“Disamping menunjukkan kepada seluruh bangsa di dunia jika Indonesia mampu membuat vaksin Covid-19, produksi vaksin yang melibatkan sejumlah lembaga penelitian, pengembangan, pengkajian dan penerapan teknologi dapat memenuhi kebutuhan vaksin untuk seluruh masyarakat Indonesia,” ungkap Tonang yang juga Ketua Satgas Covid-19 UNS.