Solo — PT Pertamina (Persero) di Regional Jawa Bagian Tengah (JBT) memprediksi konsumsi BBM mengalami kenaikan 8 persen pada Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Mengantisipasi kenaikan tersebut pertamina akan menyediakan stok untuk melayani konsumen.
“Kami perlu menyediakan stok BBM dan guna antisipasi jika terjadi peningkatan konsumsi pada libur Nataru,” kata Pjs Unit Manager Communication, Relations dan CSR Marketing Operation Regional JBT, Arya Yusa Dwicandra, Kamis (17/12).
Ia mengatakan, pihaknya memprediksi penyaluran produk terutama BBM jenis gasoline turun 11 persen dibandingkan tahun lalu yaitu dari 14.000 kiloliter (KL) menjadi 12.600 KL. Meskipun jumlah tersebut lebih rendah dari tahun lalu jika dibandingkan rata-rata harian selama pandemi Covid-19 yang berada di angka 11.750 KL.
“Dengan angka tersebut maka prediksi BBM jenis gasoline pada Nataru kali ini naik sebesar 8 persen,” katanya.
Penurunan prediksi konsumsi BBM jenis gasoline Natar, lanjut dia, diakibatkan pandemi Covid-19 yang masih hingga sampai sekarang. Sementara itu, untuk pelayanan lebih maksimal pada Nataru Pertamina mengaktifkan Satgas yang telah dimulai semenjak tanggal 7 Desember 2020 dan akan berakhir pada tanggal 11 Januari 2021.
“Pengaktifan Satgas Nataru kali ini sebagai upaya kami antisipasi kesiapan stok BBM dan LPG jika terjadi peningkatan aktivitas masyarakat,” tutur dia.
Ia menambahkan, untuk konsumsi produk lainnya seperti BBM jenis Gasoil, Pertamina JBT memprediksi akan terjadi penurunan sebesar 11 persen atau dari 5.700 KL per hari menjadi 5.100 KL per hari. Penurunan ini diperkirakan akan terjadi karena pengguna kendaraan jenis diesel yang didominasi oleh sektor industri akan libur selama Nataru.
“Kami sediakan stok BBM di tujuh terminal untuk kenyamanan konsumen saat Nataru. Ketujuh lokasi terminal, yakni Integrated Terminal Semarang dan Cilacap, Fuel Terminal Boyolali, Tegal, Maos, Lomanis dan Rewulu,” tambahnya.
Editor : Marhaendra Wijanarko