Solo — Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo melarang keras umat kristiani di Kota Solo menggelar perayaan Natal tahun ini. Upaya ini dilakukan, untuk mencegah penyebaran Covid-19.
“Yang diperbolehkan hanya Ibadah Natal, itupun harus mematuhi regulasi seperti yang diatur dalam Peraturan Wali Kota (Perwali) dan Surat Edaran (SE) Walikota Surakarta. Yang digunakan hanya 50 persen dari kapasitas gereja dan tetap menjaga protokol kesehatan,” tegas Rudy usai menjadi pembina apel Ops Lilin Candi 2020 di lapangan Mapolresta Solo Senin (21/12).
Disinggung soal gedung Solo Techno Park (STP) yang dijadikan lokasi karantinya bagi pemudik, Rudy mengatakan sudah 100 persen. Namun sejak dibuka Minggu (20/12) kemarin, belum ada pemudik yang dikarantina.
“Nanti sama, 14 hari. Mudah-mudahan tidak ada yang dikarantina,” kata Rudy.
Disisi lain, total 750-an personel gabungan sudah mulai bertugas dalam Ops Lilin Candi. Ada 550 anggota yang akan diploting dalam Pam Natal, sedangkan sisanya masuk dalam tim Pengurai Massa.
Kapolresra Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengatakan ada 13 gereja yang menggelar misa secara langsung, dan tiga secara daring. Untuk anggota yang diploting, didasarkan dari jumlah umat pada gereja. Untuk gereja yang memiliki jumlah umat mencapai angka ribuan akan ditempatkan 13 personil, sedangkan gereja yang memiliki umat berkisar antara puluhan hingga ratusan akan ditempatkan 8 personil.
“Nanti selain melakukan sterilisasi, juga akan kita perhatikan penerapan prokesnya. Apabila mungkin ada yang perlu dibenahi, akan kita koordinasikan dengan pihak gereja,” jelas Ade.
Pihaknya berharap, penyelenggaraan Natal tahun ini berlangsung aman dan kondusif.
Editor : Wahyu Wibowo