Solo — Dana korupsi bantuan sosial (Bansos) Covid-19 Kemensos diduga mengalir di sejumlah calon Pilkada yang diusung PDIP, diantaranya Solo. Hal tersebut ditanggapi Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo yang dengan tegas membantah adanya pemberitaan tersebut.
“Sumber dana kampanye Pilwakot Solo jelas didapat dari mana saja bisa dicek ke Bendahara DPC PDIP Solo,” ujar Rudy –sapaan akrab FX Hadi Rudyatmo, Selasa (22/12).
Rudy menegaskan, dana kampanye Pilwakot Solo 9 Desember lalu bukan dari dana korupsi bansos Covid-19. Sebagai penanggung jawab tim kampanye Gibran-Teguh dan Ketua DPC PDIP, ia memastikan dana kampanye jelas sumbernya dan tercatat lengkap.
“Ada yang bilang itu (dana korupsi Bansos) mengalir ke Paslon Gibran-Teguh sumbernya dari mana. Silakan tanya bilang sana. Kalau saya tidak tahu,” katanya.
Rudy menjelaskan, dana kampanye Paslon nomor 01, Gibran-Teguh berasal dari hasil iuran para kader dan simpatisan banteng. Urunan tersebut, digunakan untuk membuat kaos kampanye pasangan Gibran-Teguh.
“Bikin kaos kampanye pasangan Gibran-Teguh itu uangnya patungan dari teman-teman kader dan simpatisan banteng. Jadi tidak ada dana korupsi itu tidak benar,” tambahnya.