Solo — Tiga mahasiswa Univertas Sebelas Maret (UNS) meraih Juara 2 Lomba Inovasi Bisnis Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Berbasis Digital tingkat Nasional pada Oktober 2020. Mereka adalah Fiska Amanda Mulia dari Program Studi (Prodi) Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Aulia Rahmah Sari dari Prodi Akutansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), dan Laksita Hanifah Pratiwi dari Prodi Peternakan Fakultas Pertanian (FP).
“Kompetisi ini diselenggarakan oleh Institut Teknologi Kalimantan (ITK) dalam rangka memperingati Dies Natalis yang ke-6,” jelas Fiska Amanda Mulia kepada wartawan, di Kampus UNS, Solo, Selasa (22/12).
Adapun konsep yang diusung oleh Fiska dan timnya hingga dapat menyabet juara 2 yaitu pemaksimalan perkembangan teknologi. Pemilik usaha Bronis Lur ini telah menerapkan teknologi dalam proses pemasaran produk sehingga dapat menjangkau seluruh penjuru dari Sabang sampai Merauke.
“Teknologi menjadikan semuanya tanpa batas. Manusia tidak lagi dibatasi oleh jarak dan waktu. Dengan begitu, manusia akan bergantung dengan teknologi, sehingga perkembangan pasar online menjadi potensial. Hal ini dapat dijadikan peluang bagi kami para pengusaha untuk melebarkan sayap bisnis,” ungkap Fiska.
Tim dari UNS berhasil mengalahkan puluhan rival dari berbagai perguruan tinggi yang ada di Indonesia. Lomba ini diawali dengan tahapan pendaftaran dan pengiriman proposal yang dimulai pada tanggal 8 Agustus sampai 10 September 2020. Selanjutnya tahap seleksi proposal pada 10-17 September 2020.
“Pada tahap final dilakukan dengan cara yang berbeda pada final lomba umumnya yaitu melalui debat. Debat ini menitikberatkan pada pencarian celah ide bisnis lawan dan juga kekurangannya,” imbuh Fiska.
Final tersebut diselenggarakan pada tanggal 2 Oktober 2020. Terakhir, pengumuman lomba dilakukan pada tanggal 9 Oktober 2020 melalui kanal youtube dan sosial media instagram @diesnatalisitk.
Ada sebuah pengalaman berkesan yang dirasakan oleh Fiska dan timnya. Hal ini berkaitan dengan final lomba yang terkesan unik, di mana tim lawan yang berhasil dijatuhkan dan ditemukan kekurangannya justru menjadi kawan yang baik seusai lomba.
Fiska berharap mahasiswa untuk semakin giat mengasah potensi dalam dirinya.
“Semoga banyak mahasiswa yang giat mengasah potensi dirinya tidak hanya sesuai dengan bidang studinya tapi bisa juga sesuai dengan minat dan bakatnya. Saya sendiri termasuk orang yang telat. Karena saya baru memulai untuk mengikuti kompetisi di semester 7, tapi setidaknya saya tidak mau terlalu menyia-nyiakan kesempatan yang masih ada. Intinya jangan pernah menyia-nyiakan kesempatan yang ada. Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali,” ujar Fiska.
Editor : Marhaendra Wijanarko
