Solo – Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo menutup puskesmas Gajahan, Senin (28/12). Penutupan dilakukan karena salah satu tenaga administrasi Puskesmas tersebut meninggal dunia karena Covid-19, Minggu (27/12) kemarin.
“Pelayanan di salah satu puskesmas kami di Surakarta memang saya tutup. Tapi pelayanan dialihkan. Tidak meninggalkan fungsi pelayanan,” kata Kepala DKK Solo, Siti Wahyuningsih.
Penutupan bermula sejak salah satu tenaga administratif Puskesmas Gajahan terkonfirmasi positif Covid-19, Minggu (27/12) siang. Ia dirawat di salah satu rumah sakit swasta di Solo sejak 21 Desember karena menunjukkan gejala covid.
“Minggu siang saya dapat notifikasi dari lab bahwa yang bersangkutan hasil swabnya positif. Sore hari itu juga saya dapat kabar dia meninggal dunia,” katanya.
Akibat penutupan tersebut, layanan kesehatan untuk warga dialihkan ke Puskesmas Sangkrah dan Jayengan. Dua puskesmas itu dikerahkan mengingat banyaknya warga yang mengandalkan layanan kesehatan dari Puskesmas Gajahan.
“Di Sangkrah sendiri pasiennya juga sudah banyak,” katanya.
DKK, lanjutnya, telah berkoordinasi dengan pihak BPJS terkait pengalihan layanan kesehatan tersebut. Ia memastikan semua pasien tetap dapat menggunakan BPJS meski fasilitas kesehatan (faskes) yang digunakan berbeda dengan faskes yang tercatat di BPJS.
“Kami sudah laporkan ke BPJS bahwa layanan kesehatan di Gajahan sementara dialihkan ke Sangkrah dan Jayengan. Jadi seharusnya tidak ada kendala bagi warga. Berobat seperti biasa, cuma tempatnya saja yang beda,” terangnya.
Siti Wahyuningsih mengingatkan kepada warga agar tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan Covid-19 dimanapun berada, termasuk di kantor. Protokol kesehatan tersebut meliputi memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
“Jangan sampai hanya karena melepas masker jadi terpapar Covid-19,” tandasnya.
Editor : Dhefi Nugroho