Solo — Siang itu, Rakinem, warga RT02/ RW01, Kelurahan Sangkrah, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo duduk di emperan rumahnya. Ditengah aktivitas membersihkan nasi aking, nenek berusia 90 tahun itu melihat sosok pria di bawah rintik hujan menghampirinya.
Usai mengucapkan salam, pria tersebut, memberikan lima kilogram beras dan satu lembar uang pecahan Rp 100.000.
“Ini sedikit bantuan untuk panjenengan. Semoga bisa meringankan sedikit beban,” kata pria berpeci putih yang tak lain adalah Habib Hasan Mulachela.
Habib Hasan mengaku prihatin dengan kondisi masyarakat Solo yang masih ada yang mengonsumsi nasi aking.
“Saya sangat sedih melihat ini,” ungkap pria berusia 70an tahun itu.
Seakan tak percaya, mata Rakinem berkaca-kaca. Perempuan yang hidup sebatang kara di Kelurahan Sangkrah ini mengaku bersyukur mendapatkan bantuan tersebut.
“Maturnuwun (terima kasih —Red),” kata Rakinem singkat.
Dia juga mengaku, nasi aking yang dijemurnya untuk dikonsumsi malam nanti. Namun, berhubung telah mendapatkan beras akan disimpan untuk lain hari.
“Saya sangat bersyukur sekali mendapatkan ini,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Habib Hasan yang dikenla sebagai pegiat sosial Kota Bengawan ini juga membagikan bantuan kepada warga lainnya. Ratusan paket beras isi 5 Kg dibagikan secara langsung kepada warga.
Bantuan tersebut diterima dengan tangan terbuka oleh warga di kawasan tersebut. Mereka bersyukur mendapatkan bantuan.
Salah seorang warga, Pujianti, mengaku tidak mengenal langsung Habib Hasan Mulachela. Namun, aksi kakek “nyentrik” tersebut pernah dilihatnya membagikan bantuan di sejumlah titik di Kota Solo.
“Kalau kenal langsung enggak ya. Tahu, dari tayangan Medsos dan Youtube. Beliau sering membagikan bantuan ke warga Solo. Baru ini ketemu secara langsung,” katanya.