Solo – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Moewardi Solo telah mendirikan tenda di halaman rumah sakit. Berdirinya tenda tersebut menimbulkan persepsi masyarakat umum jika kamar di rumah sakit tak lagi menampung pasien Covid-19.
Hal tersebut dibantah Direktur RSUD dr Moewardi Solo, Cahyono Hadi dengan menegaskan pendirian dua tenda bertuliskan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tersebut sebagai sebagai upaya antisipasi membludaknya pasien usai libur akhir tahun.
“Sejak awal pekan ini kami mendirikan dua tenda milik BNPB di halaman luar rumah sakit,” ujar Cahyono, Jumat (1/1).
Ia memastikan pendirian tenda tersebut bukan berarti kapasitas kamar di RSUD dr Moewardi penuh merawat pasien Covid-19. Pendirian tenda BNPB di halaman luar rumah sakit hanya upaya antisipasi membludaknya pasien usai libur akhir tahun.
“Kami hanya untuk berjaga-jaga saja, mudah-mudahan pasien umum tidak membludak dan tenda BNPB tidak terpakai,” katanya.
Cahyono mengatakan sejauh ini tenda bisa dipakai baik untuk keluarga pasien maupun pasien umum yang menunggu triase IGD. Sejauh ini, lanjut dia, ruangan yang digunakan khusus untuk pasien Covid-19 masih mencukupi.
“Dari 260 kamar yang disediakan, sejauh ini masih tersisa sekitar 40 kamar. Jadi kamar pasien Covid-19 isolasi tetap aman belum sampai penuh,” kata dia.
Ia mengatakan untuk pasien umum juga stabil tidak sampai ada kenaikan. Untuk peralatan yang dibutuhkan pasien termasuk ventilator juga masih mencukupi.
“Pasien umum yang mau berobat silahkan. Kebutuhan pasien termasuk ventilator juga masih mencukupi,” tutup dia.
Editor : Dhefi Nugroho