Solo — Persija Jakarta berhasil merengkuh gelar juara kompetisi Liga 1 musim 2018 setelah mengalahkan Mitra Kukar 2-1 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Minggu (9/12) kemarin. Kemenangan itu membuat Macan Kemayoran berhasil mengumpulkan nilai 62 dari 34 pertandingan sekaligus menjadi gelar kedua sejak 2001 yang terakhir kali diraih.
Persija unggul satu poin di papan klasemen akhir dari pesaing terdekatnya yakni PSM Makassar. Penentuan gelar juara bagi Persija musim ini juga sangat sengit. Anak asuh Stefano Cugurra bahkan baru bisa mengkudeta posisi PSM Makassar pada dua pekan terakhir. Sebelumnya kedua tim saling sikut di posisi puncak klasemen.
Mantan pelatih Persis Solo, Aris Budi Sulistyo berpendapat bahwa Ismed Sofyan dan kawan-kawan memang layak menjadi kampiun dan memenangi persaingan dari PSM. Pria yang juga menjadi legenda klub Persik Kediri ini tak terkejut bila juara jatuh ke tangan Persija yang tampil konsisten sepanjang musim.
“Mereka (Persija) memang layak juara Liga 1 musim ini. Materi pemain dan kedalaman skuat mereka paling bagus diantara kontestan lainnya. Saat mereka juara Piala Presiden kemarin sudah banyak diprediksi akan sukses juga di kompetisi. Selain itu, sosok Marko Simic memang menjadi pembeda,” terang Aris saat dihubungi Timlo.net, Selasa (11/12) pagi.
Sementara PSM Makassar diakuinya hanya kurang mujur musim ini, padahal menguasai puncak klasemen cukup lama. Juku Eja (julukan PSM Makassar) disebutnya kerap kehilangan poin terutama saat tampil di kandang sendiri. Aris mengapresiasi peforma PSM Makassar di bawah naungan pelatih Robert Rene Albert yang punya karakter kuat.
“Secara umum kompetisi Liga 1 musim ini sudah cukup baik dari segi persaingan antar tim. Juara dan yang degradasi harus ditentukan di pertandingan terakhir, berarti sudah bagus dari sisi persaingan,” tukasnya.