Sleman — Kompetisi Liga Indonesia di tahun 2021 tak kunjung menemui jalan terang. Padahal tahun 2021 menjadi momentum bangkitnya persepakbolaan Indonesia yang sempat terganggu oleh pandemi Covid-19.
Wacana PSSI menggulirkan kompetisi di bulan Februari mendatang juga belum mendapat lampu hijau dari pemerintah. Alhasil sejumlah klub tak kuat menahan kondisi sekarang ini. Diketahui Madura United dan Persipura Jayapura memilih membubarkan timnya, belum lama ini.
Kondisi yang baru saja dialami kedua tim tersebut mengundang respons dari kontestan Shopee Liga 1 lainnya, yakni PSS Sleman. Tim asal Provinsi DIY tersebut masih mampu bertahan, meski status pemainnya diliburkan sejak bulan Oktober 2020 lalu.
“Melihat tim pada bubar, menurut saya ini konsekuensi logis karena pukulan paling telak adalah ketidakjelasan kompetisi. Membuat semua sudah berdarah-darah, tapi pertolongan tidak kunjung datang,” ungkap Dirut PSS Sleman, Marco Gracia Paulo, Senin (11/1).
Pihaknya merasa ikut prihatin atas klub-klub yang mulai bertumbangan karena kompetisi terhenti berbulan-bulan lamanya. Marco Gracia berharap sesegera mungkin ada kejelasan dan keputusan resmi dari PSSI maupun PT LIB.
“Kami prihatin dan simpati, harus dihadapi bersama. Di PSS sendiri tetap dalam komitmennya sampai pada kemungkinan terburuk dan semua pemain masih komitmen sampai saat ini,” tandasnya.