Timlo.net – Sejumlah posko ante mortem, dan post mortem didirikan oleh Polri untuk mengidentifikasi jenazah korban pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Posko ini didirikan di RS Bhayangkara Tk I Raden Said Sukanto dan di Pontianak, Kalimantan Barat.
Meski didirikan di dua lokasi, Polri memastikan tidak ada data ganda korban pesawat SJ-182. Sebab, sebelum menerima beberapa bukti dan data dari keluarga korban, Polri akan memverifikasi terlebih dahulu.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Mabes Polri, Brigjen Rusdi Hartono menerangkan, sebelum pihaknya menerima sejumlah bukti dari keluarga korban untuk mencocokan dengan jasad maupun potongan tubuh korban, pihaknya akan verifikasi terlebih dahulu.
“Data yang ada semua akan diverifikasi, sehingga diharapkan tidak ada data ganda. Sekali lagi, data akan diverifikasi sehingga dipastikan tidak ada yang ganda. Kegiatan tim DVI ini melibatkan pemangku kepentingan lain, ada Polri, TNI, Kemenkes, Kemendagri, dalam hal ini dinas catatan sipil,” ungkap Brigjen Rusdi Hartanto saat konferensi pers di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (11/1), sebagaimana diwartakan di laman ntmcpolri.info.
Sejauh ini, kata dia, tim DVI masih bekerja dan belum mendapatkan kendala apapun. Karo Penmas berharap, selama proses penyelidikan terhadap jasad korban dan potongan tubuh penumpang ini tidak menemui kesulitan.
Sumber: ntmc