Timlo.net—Para pengguna WhatsApp sempat heboh saat layanan itu mengumumkan kebijakan privasi baru mereka. Awalnya, kebijakan privasi baru itu akan mulai berlaku pada 8 Februari 2021. Tapi sekarang, perusahaan itu memutuskan menunda perubahan kebijakan privasi tersebut. Sayangnya banyak pengguna yang memutuskan pindah ke aplikasi lain karena mereka tidak ingin berbagi data pribadi mereka dengan Facebook.
Salah satu aplikasi yang diserbu para pengguna WhatsApp adalah Signal. Aplikasi itu menawarkan enkripsi end-to-end, panggilan grup dan chat dan kemampuan mengirim teks, GIF, berkas audio dan video. Pesan bisa diatur supaya bisa menghilang. Foto-foto bisa diedit dan Anda bisa menambahkan teks pada foto yang akan dikirim lewat aplikasi itu. Beberapa waktu lalu, Signal menulis tweet jika jumlah pengguna baru mereka naik tajam. Saking banyaknya, kode verifikasi yang harusnya dikirim operator seluler untuk pengguna baru mengalami penundaan.
Menurut pemberitaan Phone Arena pada Minggu (17/1) aplikasi itu down selama dua hari. Jumlah pengguna DownDetector.com yang melaporkan masalah ini memuncak pada Jumat malam. Pada Minggu, jumlah pengguna yang melaporkan gangguan pada aplikasi itu menurun. Tapi status Signal dalam situs mereka memperlihatkan jika masih ada masalah dengan aplikasi itu.
Pada Minggu, Signal menulis tweet jika aplikasi perpesanan itu sudah kembali online. Tapi para pengguna mungkin kehilangan beberapa pesan dari kontak mereka yang dikirim selama masa gangguan. “Sebagai sebuah efek samping yang disayangkan dari gangguan ini, beberapa pengguna mungkin melihat error dalam beberapa chat mereka. Hal ini tidak mempengaruhi keamanan chat Anda, tapi mungkin Anda kehilangan sebuah pesan dari kontak itu. Update aplikasi Signal terbaru akan memperbaiki hal ini secara otomatis,” tulis aplikasi itu.