Semarang — Pelatih Kepala PSIS Semarang, Dragan Djukanovic masih berada di negaranya Serbia, sejak pulang bulan Oktober 2020 lalu. Meski demikian, ia tetap bekerja dengan menganalisa permainan klub beken di Eropa.
Adapun kompetisi yang ia pantau sekaligus menjadi bahan analisanya antara lain; La Liga Spanyol, Ligue 1 Perancis, Premiere League Inggris, Serie A Italia, dan Bundesliga Jerman.
Tak ketinggalan kompetisi di negara Eropa Timur seperti Yunani. Kultur sepak bola Eropa Timur begitu kental pada dirinya, sehingga Dragan tak segan mengikuti pertandingan seperti klub Olympiakos Piraeus dan PAOK FC.
“Tentu saja saya terus mengasah kemampuan analisa saya sebagai pelatih. Saya selalu bekerja meskipun sekarang masih free. Bagi saya tidak ada istilah liburan,” bebernya, Senin (18/1).
“Saya menyaksikan pertandingan di televisi lalu membuat analisa. Bahkan saya punya 14 spot channel dan merekam pertandingannya,” imbuh Dragan Djukanovic.
Ia mengaku, hasil analisa di setiap pertandingan diterapkannya pada klub yang dilatihnya, terutama bersama PSIS. Dragan menegaskan bahwa ilmu atau pelajaran di sepak bola bisa datang dari mana saja, termasuk saat tidak sedang ada kompetisi.
“Kita bisa belajar dari cara bermain Liverpool, Bayern Munchen, Real Madrid, PSG, atau Everton. Bagi saya sepak bola sudah menjadi kehidupan saya. Jadi setiap hari terus berkaitan dengan sepak bola,” tandas sang pelatih.