Timlo.net — Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengirimkan 15 tim relawan yang akan berangkat Selasa (19/1) esok untuk membantu penanganan gempa yang terjadi di Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat (Sulbar), Jumat (15/1) lalu.
“Insyaallah dari Jawa Tengah besok mau ngirim 15 tim. Tim ini akan kita perbantukan dulu ke sana untuk membangun solidaritas, esok bisa berangkat ke Sulawesi Barat dan tentu saja tidak bisa direct, mungkin ke Makassar,” kata Ganjar Pranowo, usai memimpin rapat penanganan Covid-19 di kantornya, Semarang, Senin (18/1).
Pihaknya mengaku telah berkoordinasi dengan tokoh-tokoh di Sulawesi Barat terkait penanganan bencana di sana. Selain itu dirinya juga akan memberikan bantuan logistik. Bantuan itu rencananya akan dibelanjakan oleh tim ketika berada di Makassar, mengingat situasi perhubungan di Sulbar belum berjalan normal.
Lebih lanjut, Ganjar juga telah berkomunikasi dengan Wakil Gubernur Kalimantan Selatan, Rudy Resnawan, terkait bencana banjir yang melanda sebanyak 10 kota dan kabupaten di sana.
“Dengan Kalimantan Selatan kemarin sudah komunikasi dengan Pak Wagub, dan beliau sampaikan so far masih bisa handle. Tapi kita siaplah (membantu) sebagai sesama anak bangsa,” ujar Ganjar.
Seperti diketahui, sejumlah bencana alam mulai dari tanah longsor di Sumedang hingga gempa di Majene-Mamuju, Sulawesi Barat terjadi pada awal tahun 2021. Bencana alam itu bukan hanya menghilangkan tempat tinggal, tapi juga merenggut nyawa warga yang terdampak.
Salah satunya yakni gempa bumi berkekuatan M 6,2 yang menghantam Kota Majene dan Mamuju, Sulbar pada 15 Januari 2021 yang lalu. BNPB melaporkan hingga kini, sebanyak 78 orang meninggal dunia akibat gempa yang berpusat di darat tersebut.
Kemudian kejadian banjir bandang juga terjadi di Kalimantan Selatan. Banjir di 10 kabupaten/ kota di Kalimantan Selatan menyebabkan 15 orang meninggal dunia dan hampir 39 ribu warga mengungsi.
Selain itu, bencana tanah longsor juga menimpa wilayah Cimanggung, Sumedang, Jabar, pada Sabtu (9/1) yang lalu. Hingga kini tercatat, 32 orang meninggal akibat tanah longsor tersebut.
Ketika disinggung terkait pendataan warga Jawa Tengah yang terdampak bencana di Sulbar, Kalsel hingga Jabar, Gubernur Ganjar mengatakan, hal itu belum dilakukan. Sebab, kata Ganjar, dalam situasi seperti ini tidak bisa bicara kesukuan.
“Saya kira tidak akan ada lagi data-data seperti itu, sehingga kita tidak akan bantu parsial, ya biar tidak ada kesukuannya, yang penting yang ada di sana kita bantu semuanya untuk siapapun itu,” tandasnya.