Klaten — Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Bupati Klaten Sri Mulyani menyambangi para pengungsi Merapi yang berada di barak pengungsian Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Selasa (19/01).
Sambil mengecek kondisi kesehatan masyarakat dan kondisi pengungsian secara langsung, kedua pemimpin daerah tersebut kompak mengingatkan protokol kesehatan bagi masyarakat yang tinggal di pengungsian.
Ganjar dengan tegas meningatkan untuk selalu memakai masker, menjaga jarak, cuci tangan sesering mungkin, dan apabila para pengungsi mulai ada gejala harus segera melapor kepada petugas kesehatan yang ada.
“Saya sudah menyampaikan kepada Ibu Bupati untuk selalu ikuti apa yang menjadi perintah atau tanda-tanda yang diberikan oleh petugas. Karena ini kan ada hujannya, ada letupan Merapinya, ada Coronanya. Jadi semua mesti menjaga diri, termasuk semua petugas yang ada di sini. Semua harus menerapkan protokol kesehatan, di dalamnya itu bagus, ini juga bantuan bantuannya cukup banyak. Mudah-mudahan mereka nyaman,” ujarnya.
Selain itu, ia berpesan harus selalu antisipasi terkait kondisi Merapi. Jajaran BPBD semua siap terus menerus selalu berkomunikasi dengan pengamat Merapi selalu membaca informasi BMKG setiap harı. Selain itu kondisi teman-teman di pengungsian harus dipastikan aman dan terkendali.
Dengan ramah, Gubernur Ganjar Pranowo dan Bupati Sri Mulyani menyapa warga yang ada di dalam pengungsian dan dapur umum. Ganjar mengaku bersyukur karena pengungsi sudah ada pengalaman saat mengungsi sehingga meraka tidak cemas. Barak pengungsian sudah disekat-sekat dan pelayanannya sudah bagus.
Dilansir laman klatenkab.go.id, Bupati Klaten Sri Mulyani juga mengingatkan kepada masyarakat untuk selalu menjaga kesehatan dan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 selama di pengungsian, serta tetap berada di pengungsian sampai kondisi aman.
“Kondisi saat ini merapi masih siaga level III. Jadi untuk para pengungsi yang ada di sini sementara warga Balerante dan Tegalmulyo. Pemerintah Kabupaten Klaten mempunyai kebijakan untuk para pengungsi tetap tinggal di barak pengungsian semuanya. Biar aman dan untuk status siaganya biar hilang dulu. Agar semuanya aman dan selamat,” pungkasnya.
Editor : Marhaendra Wijanarko