Wonogiri — Dari 251 desa dan 43 kelurahan, baru 19 yang sudah terbentuk Desa Tangguh Bencana. Oleh sebab itu, Pemkab Wonogiri mendorong agar pemerintah desa ke depannya mengalokasikan anggaran dana desa untuk mensuport terbentuknya desa tangguh bencana.
“Bicara bencana bukan persoalan wilayahnya berpotensi bencana atau tidak tetapi membangun kesadaran seluruh warga masyarakat. Saat ini baru terbentuk 48 forum pengurangan resiko bencana di Wonogiri,” ungkap Bupati Wonogiri Joko Sutopo, Selasa (11/12).
Bupati menyampaikan, berangkat dari satu kondisi bahwa Wonogiri ditetapkan sebagai satu wilayah dengan potensi bencana yang cukup tinggi, maka mengawali dari kondisi itu dibutuhkan satu sinergisitas. Dibutuhkan keterpaduan dalam hal bagaimana upaya melakukan antisipasi-antisipasi terhadap resiko-resiko bencana yang ada di wilayah Wonogiri.
“Maka kebijakan kami akan mengundang para kepala desa yang mana melalui kebijakan pemerintah daerah dalam dana desa di dalamnya harus mengalokasikan anggaran untuk bagaimana masing-masing desa ke depan bisa membentuk satu forum yang nantinya bisa melatih relawan-relawan yang pada akhirnya mengedukasi masyarakat secara umum di 251 desa,” jelasnya.
Ditambahkan, masyarakat tidak bisa hanya terpaku pada relawan saja, tetapi bagaimana mereka bisa mengedukasi masyarakat luas tentang pengurangan resiko bencana dan akselerasi terhadap masyarakat yang tanggap terhadap terjadinya proses bencana.
“Ini menjadi kunci untuk kita bisa meminimalisir potensi-potensi kerugian yang akan kita alami baik kerugian moril maupun materiil,” tandasnya.