Timlo.net – Sebanyak lima orang terduga teroris diamankan Detasemen Khusus 88 Anti Teror (Densus 88 AT) di Aceh. Mereka ditangkap pada waktu dan tempat yang berbeda.
Dilansir dari laman ntmcpolri.info, dua terduga teroris ini diamankan di kawasan Blang Bintang, Aceh Besar, pada Rabu (20/1) sekitar pukul 19.45 WIB. Kemudian pada Kamis (21/1) sekitar pukul 10.00 WIB, petugas berhasil mengamankan satu terduga teroris di Ulee Kareng, Banda Aceh. Serta pada hari yang sama sekitar pukul 20.00 WIB, dua terduga teroris lagi berhasil diamankan di Langsa.
“Penangkapan tersebut berlangsung di empat lokasi terpisah,” ungkap Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol Winardy, Sabtu (23/1).
Winardy mengungkapkan, pada hari Rabu sekitar pukul 19.45 WIB di Jalan Blang Bintang, Krueng Raya, Densus 88 berhasil mengamankan RA (41) warga Langsa Kota dan SA alias S (30) warga Banda Baro, Aceh Utara.
Lokasi pengungkapan selanjutnya, pada Kamis sekitar pukul 10.00 WIB, di Pasar Simpang 7 Ulee Kareng, Kecamatan Ulee Kareng, terduga teroris berinisial UM alias AZ alias TA (35) juga berhasil diamankan. Dan juga sekitar pukul 20.00 WIB, Densus 88 kembali berhasil mengamankan SJ alias AF (40) di Gampong Sidorejo, Kecamatan Langsa Lama, Kota Langsa.
Sedangkan yang terakhir inisial MY (46) diamankan di Birem Puntong, Kecamatan Langsa Baro, Kota Langsa.
“Kelima terduga teroris ini diduga terlibat dalam jaringan bom Polrestabes Medan, dan juga terlibat dalam pembuatan bom jaringan teroris yang ditangkap di wilayah Riau,” ucap Winardy.
“Mereka juga berencana membuat bom yang akan digunakan untuk aksi teror di wilayah Aceh, serta berencana berangkat ke Afghanistan untuk bergabung dengan kelompok Daulah ISIS,” lanjut Winardy.
Barang bukti yang berhasil diamankan adalah beberapa bahan pembuat bom, yakni 1 kg pupuk kalium nitrat, 250 gram the organic stop actived charcoal (bubuk arang aktif), satu botol (2000 pcs) peluru gotri silver cosmos 6mm, beberapa potongan pipa besi sebagai alat pembuatan dan isi bom, serta beberapa dokumen yakni buku catatan sebagai penyampaian pesan yang berisi ancaman terhadap TNI/Polri, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Aceh.
Paspor milik terduga teroris ini juga ditemukan untuk melaksanakan hijrah ke Khurasan, Afghanistan.
“Beberapa buku kajian ISIS dan tauhid serta compact disk dan flash disk,” kata Winardy.
Densus juga mengamankan enam unit HP yang digunakan untuk berkomunikasi dengan jaringan dan kelompok teror. Termasuk alat-alat digunakan dalam proses i’dad (latihan fisik persiapan aksi teror) berupa samsak tinju, besi dan busur panah, serta beberapa barbel besi.
“Para terduga teroris saat ini masih proses pemeriksaan di Polda Aceh dan selanjutnya akan dibawa ke Mabes Polri, Jakarta,” jelas Winardy.
Sumber: ntmc
Editor : Wahyu Wibowo