Kamis, Maret 30, 2023
  • Tentang Kami
  • Karir
Timlo.net
No Result
View All Result
  • Seni Budaya
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Olah Raga
  • Solo dan Sekitar
  • Wisata
  • Gaya Hidup
  • Nasional
  • Manca
  • Regional
    • Solo
    • Sragen
    • Karanganyar
    • Klaten
    • Wonogiri
    • Sukoharjo
    • Boyolali
  • Indeks
  • Seni Budaya
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Olah Raga
  • Solo dan Sekitar
  • Wisata
  • Gaya Hidup
  • Nasional
  • Manca
  • Regional
    • Solo
    • Sragen
    • Karanganyar
    • Klaten
    • Wonogiri
    • Sukoharjo
    • Boyolali
  • Indeks
Timlo.net
No Result
View All Result
Home Seni Budaya

Cinta Budaya Sekaligus Sejarah

by
25 Maret 2010 | 15:00
in Seni Budaya, Umum
Share on FacebookShare on Twitter

Solo- Suasana di lobi depan Museum Radya Pustaka, Rabu (24/03) pukul 14.00 sangat ramai. Tidak seperti hari biasa, museum peninggalan Keraton Kasunanan ini, hari itu dipadati dengan anak-anak muda yang mengenakan kaos putih. Ternyata mereka datang untuk mengikuti acara Solo Youth Heritage (SYH) Goes To Museum yang dimulai pukul 14.00 dengan rute Museum Radya Pustaka dan Museum Batik Kuno Danar Hadi.

 

BacaJuga

Museum Radyapustaka Simpan 10.000 Koleksi

Koleksi Museum Radyapustaka Sumbangan Para Tokoh

Maret, Museum Radya Pustaka Kembali Dibuka untuk Umum

Salah satu yang berada dalam kerumunan itu adalah Sanat Rusli, pria berumur tiga puluh tahun yang memang baru kali ini datang ke kedua museum tersebut. Sanat yang asli Solo dan berumah tinggal di daerah Limolasan ini mengaku tahu acara tersebut dari radio yang ia dengar. Dan ia datang ke acara SYH ini, karena memang kecintaannya pada segala hal yang berbau sejarah.

 

Lain lagi dengan mahasiswa jurusan Biologi, fakultas MIPA, bernama Majeda Hayun Alvianti. Mahasiswa semester dua UNS Solo yang ternyata berasal dari Bogor ini menceritakan bahwa ia pernah ikut kegiatan SYH sebelumnya. Saat ditanya mengenai alasannya ikut acara ini lagi, dengan senyum simpul ia menjawab, “Saya sangat tertarik dengan batik yang ada di Danar Hadi.” Gadis ini juga mengaku bahwa ia sudah kepicut dengan suasana Solo, meskipun belum genap setahun ia tinggal di kota bengawan ini. Maka dari itu, ia ingin tahu lebih banyak lagi tentang kota ini.

 

Kedua orang tadi adalah contoh dari dua generasi yang berbeda yang masih mempunyai keinginan untuk menjaga kekayaan kota Solo tercinta ini. Antusiasme mereka dalam mengunjungi museum adalah salah satu bentuk cintanya pada budaya dan sejarah.

Tags: museum radyapustaka

Previous Post

Tahun Kunjungan Museum Bukan Sekedar Slogan

Next Post

Cokelat Hitam Sahabat Baru Ibu Hamil

Berita Terkait

Museum Radyapustaka Simpan 10.000 Koleksi

19 Mei 2015

Koleksi Museum Radyapustaka Sumbangan Para Tokoh

18 Mei 2015

Maret, Museum Radya Pustaka Kembali Dibuka untuk Umum

10 Februari 2014

91 % Etalase Baru Museum Radya Pustaka Terancam Mangkrak

10 Februari 2014

Isi Liburan, Sejumlah Siswa Ikut Mlampah-Mlampah Solo

3 Juli 2013

Awal 2013, Museum Radya Pustaka Direnovasi

8 Oktober 2012
Next Post

Cokelat Hitam Sahabat Baru Ibu Hamil

Terkini

10 Ribu Bibit Pohon Ditanam di Lereng Lawu

30 Maret 2023

Rampcek Bus di Terminal Tirtonadi, Puluhan Bus Tak Laik Jalan

30 Maret 2023

Souvenir Piala Dunia U-20 Tak Jadi Diproduksi Massal, Pelaku UMKM Kecewa

30 Maret 2023
Resep Tumis Sawi Pakcoy, Mudah dan Murah, Juara Rasanya

Resep Tumis Sawi Pakcoy, Mudah dan Murah, Juara Rasanya

30 Maret 2023
Cara Membuat Tumis Tauge Sederhana, Praktis, Cepat, Enak dan Awet Kenyang

Cara Membuat Tumis Tauge Sederhana, Praktis, Cepat, Enak dan Awet Kenyang

30 Maret 2023
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Telepon Penting
  • Privacy Policy
  • Term of Use
  • Karir
  • Sitemap
Telepon Kami : +62-271-626499

Copyright © 2023 Timlo.net PT Tinular Media Solo All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Solo dan Sekitar
  • Bisnis
  • Seni Budaya
  • Gaya Hidup
  • Pendidikan
  • Wisata
  • Olah Raga
  • Nasional
  • Manca
  • Serba-serbi

Copyright © 2023 Timlo.net PT Tinular Media Solo All Rights Reserved