Timlo.net—Pemerintah India mulai memberlakukan pemblokiran TikTok secara permanen. Pada Rabu (27/1), ByteDance menanggapi pemblokiran tersebut. Pemilik TikTok tersebut mengumumkan dalam memo internal mereka jika mereka akan mengurangi jumlah tim di India. Tim TikTok yang ada di negara itu berjumlah lebih dari 2.000 orang.
Perusahaan itu juga menyatakan mereka tidak yakin apakah mereka akan kembali ke negara itu setelah aplikasi TikTok dinyatakan terlibat dalam aktivitas-aktivitas yang dianggap merugikan kedaulatan dan integritas India.
Memo itu menyatakan jika ByteDance berharap situasi itu hanya berlangsung sementara, tulis GSM Arena, Rabu (27/1). Tapi karena kenyataannya tidak seperti itu, perusahaan itu tidak bisa mempertahankan jumlah staf mereka sedangkan aplikasi itu tidak beroperasi lagi.
Kemudian, perusahaan tersebut mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap pemerintah India karena tidak menjelaskan bagaimana dan kapan aplikasi itu bisa beroperasi kembali. Dalam memo tidak diungkap berapa banyak karyawan yang kehilangan pekerjaan mereka.
India adalah salah satu pasar terbesar TikTok. ByteDance sudah berencana untuk berinvestasi senilai $1 miliar di negara itu. Tapi setelah konflik di perbatasan India dan China, ada ketegangan yang terus bertambah di antara dua negara itu. Hal ini menyebabkan India memblokir barang-barang impor dari China dan memblokir lebih dari 200 aplikasi.
Editor : Ranu Ario