Karanganyar – Pemkab Karanganyar tengah menyusun rencana subsidi pembayaran swab PCR yang dilakukan secara mandiri. Rencana tersebut dinilai lebih efisien daripada Pemda harus membeli mesin swab PCR .
Bupati Karanganyar, Juliyatmono menyampaikan, pihaknya segera mematangkan rencana untuk bekerjasama dengan pihak-pihak swasta yang memiliki mesin PCR agar bisa dimanfaatkan masyarakat untuk bisa swab PCR secara mandiri.
“Dengan siapapun yang punya (mesin) PCR, dengan klinik,’’ kata Juliyatmono, Jumat (29/1).
Nantinya, ia bakal memberi subsidi kepada masyarakat yang melakukan swab mandiri. Hal ini perlu dilakukan guna memperingan ongkos swab PCR.
“Kalau test swab rata-rata Rp 900 ribu-Rp 1 juta. Kalau yang dibiayai pemerintah, juga segitu. Tapi bagaimana swasta atau masyarakat yang ingin (swab) mandiri ini saya subsidi barang Rp 100 ribu atau berapa, saya subsidi supaya ringan. Sekarang banyak (swab) mandiri ke RS AURI (RS AU dr Siswanto-red), cepat diketahui hasilnya. Di Kopassus lewat swab drive thru, beberapa jam sudah diketahui hasilnya negatif atau positif,’’ kata Bupati.
Juliyatmono menyebut, penerapan pemberian subsidi bagi masyarakat yang ingin swab mandiri akan dilakukan secepatnya.
“Secepatnya, bulan-bulan ini. Agar masyarakat yang ikut test swab ini bisa cepat ditangani, tidak harus menunggu lama, sampai 2 minggu baru diketahui hasilnya,’’ kata Bupati.
Ditambahkan Bupati, model PCR dengan kerjasama (KSO) ini lebih efektif daripada harus membeli mesin PCR sendiri. Alasannya, apabila nanti pandemi Covid-19 ini berakhir, mesin PCR nya bakal menganggur tidak terpakai.
“Tidak perlu beli mesib PCR karena efektifitas untuk secepatnya bisa terdeteksi hasil swab, kalau hasil swab segera diketahui segera harus ditangani,’’ ujar Bupati.
Editor : Dhefi Nugroho