Wonogiri – Nasib baik masih melindungi istri Sutarto (50), warga Lingkungan Nglarangan RT2/RW4 Kelurahan Beji Kecamatan Nguntoronadi yang tewas setelah tertimpa pohon tumbang akibat disapu angin kencang. Pasalnya, saat kejadian sang istri memilih pulang jalan kaki ketimbang dibonceng suaminya.
“Jadi, korban ini kan ceritanya hendak menjemput istrinya yang sedang bekerja di ladang. Sedang, ladang itu berada di area genangan Waduk Gajah Mungkur (WGM) tepatnya di Lingkungan Nadi Kelurahan Kedungrejo,” ungkap Camat Nguntoronadi Endrijo Rahardjo, Minggu(31/1) malam.
Dari informasi yang dihimpun, peristiwa miris itu terjadi sekitar pukul 14.52 WIB. Saat itu, korban mengendarai Honda Beat AD 3034 AMG. Korban diketahui selama ini berprofesi sebagai sopir armada pengangkut elpiji di Kecamatan Baturetno.
“Setelah pulang kerja, dia berniat menjemput istrinya diladang. Saat itu belum turun hujan. Akan tetapi, pada saat hendak pulang, tiba-tiba hujan turun dengan deras, bahkan disertai angin kencang,” jelasnya.
Endrijo mengatakan, berhubung turun hujan dengan deras, selain itu kondisi jalan rabat yang licin, istri korban menolak dibonceng. Dia memilih untuk pulang berjalan kaki.
Namun nahas, tak lama korban meninggalkan istrinya yang berjalan kaki, angin kencang tiba-tiba datang. Sebuah pohon jati berukuran sedang roboh. Korban yang melintas dibawahnya langsung tertimpa pohon hingga meregang nyawa.
Ditambahkan, warga yang mengetahui kejadian itu langsung meminta bantuan kepada warga lainnya. Korban kemudian langsung dilarikan ke RS Medika Mulya. Namun malang, nyawa korban tidak terselamatkan.
“Korban mengalami luka parah pada bagian kepala karena tertimpa pohon jati yang tumbang. Saat ini jenazah sudah diserahkan ke keluarganya,” tandasnya.
Editor : Dhefi Nugroho