Solo — Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) atau Solo Zoo resmi tutup total mulai Senin (1/2) sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Meskipun ditutup total, Pemkot Solo menjamin ratusan hewan koleksi TSTJ tercukupi makannya.
“Penutupan operasional TSTJ berlaku mulai Senin kemarin. Selama penutupan kami memastikan pemberian pakan aman,” ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Solo, Ahyani, Selasa (2/2).
Tak hanya makan saja, ia juga menjamin kesehatan ratusan hewan koleksi TSTJ dengan melakukan pemeriksaan rutin. Ahyani mengatakan TSTJ tidak hanya sekadar tempat wisata, tetapi juga bagian konservasi sehingga hewan koleksi harus mendapatkan perhatian.
“TSTJ bukan hanya sekedar tempat wisata, tetapi edukasi, konservasi dan rekreasi. Itu yang harus diperhatikan,” katanya.
Ahyani yang juga menjabat Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Solo ini menegaskan, di tengah pandemi, fungsi TSTJ sebagai edukasi dan rekreasi tidak berfungsi. TSTJ saat ini yang berfungsi hanyalah konservasinya.
“Kalau pandemi mereda, kami buka TSTJ untuk umum sehingga fungsi edukasi dan rekreasi bisa aktif lagi,” katanya.
Ia mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan makan, kesehatan, gaji karyawan hingga perawatan kandang hewan pihaknya menyiapkan dana yang diambil dari APBD lewat bantuan tak terduga (BTT). Namun, terkait berapa besaran dana BTT untuk TSTJ perlu dilakukan pembahasan.
“Sebagian karyawan terpaksa dirumahkan. Yang petugas konservasinya seperti keeper, dokter dan lainnya yang berhubungan dengan perawatan satwa atau konservasi tetap bekerja,” tandasnya.
Editor : Marhaendra Wijanarko