Solo — Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) atau Solo Zoo resmi tutup total mulai Senin (1/2) sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Hal itu mengundang perhatian Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo, dengan meminta pada manajemen TSTJ untuk tetap memperhatikan nasib hewan dan karyawan yang dirumahkan.
“Penutupan total TSTJ telah dirapatkan. Kemungkinan besar penutupan berlangsung selama setahun,” ujar Rudy –sapaan akrab Walikota Solo, Selasa (2/2).
Rudy mengatakan, untuk mencukupi kebutuhan pakan hewan menggunakan dana hibah ke Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) tidak bisa dilakukan. Namun, untuk dana Bantuan Tidak Terduga (BTT) untuk beli pakan hewan dan gaji karyawan koleksi TSTJ boleh.
“Saya sampaikan pada manajemen targetnya itu adalah hewannya slamet, pegawainya iso ngliwet. Bisa jadi sebagian karyawan yang dirumahkan, tapi keeper dan dokter hewan dan satpam dipekerjakan seperti biasa,” kata dia.
Rudy memastikan akan membantu karyawan TSTJ bagian administrasi dan pelayanan tiket dirumahkan dulu. Selama dirumahkan pihaknya akan memberikan bantuan Sembako.
“Yang dirumahkan nanti bisa kita bantu logistik. Ini masih kita bahas, baru cari perbandingannya apakah akan dirumahkan atau tidak masih belum final,” ucap Rudy.
Ditambahkan, untuk kebutuhan makan hewan pada APBD 2021 telah dianggarkan dana senilai Rp1,9 miliar. Anggaran tersebut untuk mencukupi pakan hewan TSTJ selama setahun.
“Untuk gaji karyawan tidak dianggarkan tahun ini karena diambilkan dari dana internal pemasukan TSTJ,” tambahnya.