Boyolali — Gunung Merapi masih berada dalam status Siaga atau Level III. Meski demikian, ratusan pengungsi di kawasan rawan bencana (KRB III) di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali telah pulang ke rumah masing-masing.
Hal tersebut dijelaskan Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali, Bambang Sinungharjo. Menurutnya, hal tersebut berdasarkan penjelasan dari pihak Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta yang menyatakan Kabupaten Boyolali aman.
“Menurut penjelasan BPPTKG aman, karena semua erupsi, awan panas dan lava pijar mengarah ke barat daya,” ungkap Bambang Sinungharjo, di kantornya, Senin (1/2).
Arah barat daya yang dimaksud yakni ke Kali Lamat, Kali Putih dan Kali Krasak. Sementara itu, jarak luncuran lava berkisar antara dua hingga tiga kilometer. Dampak yang paling terlihat sejumlah beberapa wilayah di Kabupaten Boyolali yakni ketebalan abu vulkanik kurang lebih 0,5 sentimeter di beberapa desa yang di lereng Gunung Merapi. Dalam kondisi seperti itu, pihaknya akan memberikan bantuan masker kepada warga di kawasan tersebut.
“Kemarin juga sudah kita upayakan bantuan masker sekitar 20.000 kemudian untuk yang Wonodoyo dan Jombong itu tebal kita bantu untuk penyemprotan sekitar lima tangki,” terangnya –seperti dilansir laman boyolali.go.id.
Dijelaskan lebih lanjut, posko yang dimiliki BPBD Kabupaten Boyolali tetap siaga. Masyarakat juga telah menyiapkan transportasi dan menggiatkan kegiatan ronda malam untuk mewaspadai bencana erupsi sewaktu-waktu.