Sleman – Manajemen klub PSS Sleman tampaknya sangat serius memaksimalkan potensi pesepakbola masa depan Indonesia. Bakat terpendam dari pesepakbola usia dini mencoba ditangkap melalui divisi development center PSS.
Khususnya pembentukan tim akademi PSS di beberapa jenjang usia yang sudah mulai berjalan. Tak ketinggalan adalah sebuah buku yang berisi metode pembinaan usia muda versi PSS baru saja diluncurkan.
Manajemen klub berlogo candi tersebut baru saja merilis buku Super Elja Method, Jumat (28/1) pekan kemarin. Buku ini merupakan metodologi yang berisi kumpulan cara dan metode yang digunakan development center PSS.
Sebagaimana diketahui, departemen ini mengelola bakat-bakat muda mulai kelompok umur 16 hingga 20 tahun. Buku yang disusun itu merupakan tahap awal dari sebuah proyek pengembangan bakat jangka panjang.
“Kita semua mungkin sepakat bahwa indonesia sangat kaya dengan bakat-bakat sepakbola terbaik, namun demikian, selalu muncul pertanyaan mengapa kita selalu gagal bersaing dengan negara-negara elit sepakbola dunia?” tutur kepala development center PSS, Guntur Cahyo Utomo, kemarin.
“Ada banyak jawaban memang, tetapi kami yakin ada satu hal yang sangat luar biasa penting sebagai penyebabnya, yaitu persoalan cara kami mengembangkan bakat-bakat tersebut,” tandasnya.