Klaten — Jajaran Polres Klaten Bersama Kodim 0723/Klaten melakukan pengecekan sekaligus memberikan bantuan sembako kepada warga terdampak banjir di wilayah Kecamatan Wedi dan Bayat, Jumat (5/2).
Kegiatan pemberian bantuan dihadiri langsung Kapolres Klaten AKBP Edy Suranta Sitepu dan Dandim 0723/Klaten Letkol Inf Joni Eko Prasetyo. Selain itu, tampak hadir pula sejumlah pejabat utama, para perwira dan anggota dari kedua instansi tersebut.
Menurut Kapolres, pihaknya menyerahkan sebanyak 140 paket Sembako. Jumlah itu terbagi 84 paket untuk Dukuh Pak Bayan, Desa Talang, Kecamatan Bayat dan 56 paket untuk Dukuh Mawen, Desa Pesu, Kecamatan Wedi.
“Ada 84 warga (Dukuh Pak Bayan) yang terendam air yang kita berikan bantuan dan juga membantu kebutuhan lain, karena kalau kita lihat, warga tidak bisa kemana-mana. Bantuannya berupa Sembako, di dalamnya ada beras, minyak goreng, gula, kopi dan lain sebagainya,” jelas Kapolres Klaten AKBP Edy Suranta Sitepu.
Kapolres menjelaskan, banjir yang terjadi di wilayah Kecamatan Wedi dan Bayat ini karena luapan Sungai Dengkeng. Warga diimbau agar lebih waspada dan berhati-hati dalam beraktivitas mengingat saat ini masih cuaca ekstrem.
“Semoga airnya cepat surut karena situasi saat ini ekstrem, hujan sangat deras, kadang-kadang dari siang sampai besok pagi. Harapan kita banjir ini cepat surut dan warga dapat beraktivitas kembali,” ujar Kapolres.
Sementara itu, Dandim 0723/Klaten Letkol Inf Joni Eko Prasetyo mengatakan, jajarannya selalu siap bersinergi dengan BPDB, Pemkab, relawan dan Polri untuk membantu penanganan bencana yang terjadi di Kabupaten Klaten.
Menurutnya, harus ada penanganan langsung dalam setiap kejadian bencana seperti pemberian bantuan logistik kepada warga terdampak.
“Kami selalu bersinergi dengan seluruh komponen yang ada baik itu Polri, BPBD, Pemda dan relawan untuk pemenangan banjir. Tadi kita sudah tinjau di Wedi ada salah satu bantaran sungai yang jebol airnya masuk ke pemukiman warga,” ujarnya.
Dandim menambahkan, kegiatan pengecekan dan pemberian bantuan ini sebagai wujud kehadiran negara di tengah masyarakat. Selanjutnya, akan dilakukan gotong-royong pembuatan bronjong untuk ditempatkan di tanggul sungai yang jebol.
“Kita akan membuat bronjong untuk bantaran sungai yang jebol. Gotong-royong bersama seluruh stakeholder. Tentu tetap menerapkan protokol kesehatan,” imbuhnya. (efri)
Editor : Marhaendra Wijanarko