Timlo.net—Sebuah obat virus corona baru berhasil menyembuhkan 30 kasus penyakit itu di sebuah rumah sakit di Israel. Obat ini dianggap para peneliti sebagai sebuah terobosan besar.
Zat EXO-CD24 dikembangkan oleh the Ichilov Medical Center di Tel Aviv dan sukses menyelesaikan tahap pertama dari uji klinis pada Jumat (5/2). Perawatan itu diberikan pada 30 pasien yang positif corona. Kondisi mereka beragam mulai dari tingkat menengah hingga parah.
Sebanyak 29 pasien dipulangkan dari rumah sakit setelah tiga hingga lima hari. Sedangkan satu pasien perlu waktu sedikit lebih lama untuk sembuh. Sebuah protein yang dikenal dengan nama CD24 dikirim ke paru-paru dengan exosome dalam obat. Hal ini menolong menyeimbangkan kembali sistem daya tahan tubuh dan mencegahnya bereaksi negatif terhadap virus itu, tulis Yahoo News, Sabtu (6/2).
Profesor Nadir Arber pada awalnya mendesain EXO-CD24, yang dihirup sebagai gas dan dikonsumsi sekali dalam lima hari. Obat itu awalnya untuk merawat pasien kanker ovarium.
“Bahkan jika vaksin berhasil, dan bahkan jika tidak ada mutasi baru, dengan satu atau dua cara, virus corona akan tetap bersama kita,” ujar Profesor Nadir.
“Itulah kenapa kami mengembangkan obat khusus ini. Perlu waktu setengah tahun dari awal ide ini muncul hingga uji coba manusia pertama kali diadakan,” tambahnya.
Direktur the Ichilov Medical Centre, Roni Gamzu berkata jika penelitian selama fase pertama uji coba itu sudah berkembang dan canggih dan bisa menyelamatkan nyawa pasien virus corona.
“Hasil uji coba tahap pertama luar biasa dan memberikan kami semua keyakinan pada metode yang sudah diteliti Arber dalam lab-nya selama beberapa tahun,” ujar Roni.
Tidak ada plasebo yang digunakan dalam tahap pertama uji coba klinis ini. Uji coba berikutnya akan terus menguji efek dan kemanjuran dari perawatan ini. Obat Allocetra, yang dikembangkan the Hadassah Medical Centre juga dikatakan memiliki hasil yang menjanjikan dalam tahap kedua uji coba klinis.
Israel mengumumkan kemarin jika mereka akan memperingan lockdown tapi tetap menutup perbatasan mereka setelah jumlah kasus virus corona menurun.
Editor : Ranu Ario