Solo — PT KAI mengimbauan kepada masyarakat yang menyeberang di perlintasan palang kereta api wilayah Daop 6 Yogyakarta untuk meningkatkan kewaspadaan dan lebih berhati-hati. Hal tersebut terjadi karena bertambahnya frekuensi perjalanan KA, dampak pengalihan dari lintas Utara akibat banjir Semarang.
“Kondisi frekuensi perjalanan KA di selatan (Daop 6 Yogyakarta) sangat padat setelah ada pengalihan jalur perjalanan 5 kereta api akibat banjir di Semarang,” ujar Humas PT KAI Daop 6 Yogyakarta, Supriyanto, Minggu (7/2).
Dikatakannya, dengan berubahnya pola operasi perjalanan KA ini, serta keterlambatan perjalanan KA, PT KAI menyampaikan permohonan maaf kepada pelanggan KA. Ia mengatakan kepada pengguna kendaraan yang melewati perlintasan sebidang KA di wilayah Daop 6 Yogyakarta, juga agar lebih berhati-hati dengan bertambahnya frekuensi perjalanan KA.
“Dampak pengalihan dari lintas Utara jalur selatan sekarang padat. Pastikan saat hendak melewati perlintasan sebidang KA, berhenti sejenak, pastikan tidak ada KA yang lewat dan anda selamat sampai tujuan,” terang dia.
Ia juga mengingatkan pada penjaga perlintasan sebidang untuk lebih berhati-hati karena arus perjalanan KA wilayah Daop 6 Yogyakarta. Masyarakat juga tidak perlu kaget jika tiba-tiba palang perlintasan kereta sering ditutup karena padatnya perjalanan kereta akibat pengalihan jalur kereta di pantura.
“PT KAI tetap mengutamakan keselamatan dan keamanan perjalanan KA beserta penumpang dan barang yang diangkutnya,” tandas Supriyanto.
Diberitakan sebelumnya, terdapat lima kereta api jarak jauh yang melintas di jalur utara dialihkan ke jalur selatan Daop 6 Yogyakarta akibat banjir di Semarang. Kelima KA tersebut, yakni Argo Bromo Anggrek, KA Dharmawangsa, KA Argo Bromo, KA Matarmaja, dan Argo Bromo Anggrek.