Klaten — Upacara Cethik Geni atau menghidupkan bara api di tungku kembali digelar di Desa Gatak, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Minggu (7/2). Ritual ini sebagai penanda syukuran wetonan atau lahirnya lumpia duleg.
Lumpia duleg merupakan kuliner khas yang dibuat oleh masyarakat Desa Gatak secara turun temurun. Makanan ini sudah ada sejak puluhan tahun dan menjadi usaha masyarakat setempat.
Upacara Cethik Geni merupakan tradisi tahunan warga Desa Gatak, Kecamatan Delanggu. Proses ritual diawali dengan menghidupkan api dalam sebuah tungku. Kemudian menyalakan teplok (lentera) yang apinya diambil dari tungku tersebut.
Teplok selanjutnya dikirab bersama uborampe menuju pelataran tempat dilaksanakannya kenduri toleransi dan doa bersama lintas agama. Selama pelaksanaan, diterapkan protokol kesehatan.
Humas Kegiatan Upacara Cethik Geni, Angayoga Agastya, mengatakan, upacara Cethik Geni bertujuan untuk memperingati lahirnya lumpia duleg. Sehingga diharapkan bisa tetap bertahan dan dikenal masyarakat luas.
“Saat ini ada sekitar 30-an warga yang masih mempertahankan untuk memproduksi lumpia duleg. Kalau jaman dulu ada ratusan. Ini usaha turun temurun,” ujarnya.