Solo — Gerakan “Jateng di Rumah Saja” yang dicanangkan Gubernur Ganjar Pranowo, Sabtu-Minggu (6-7/2) telah berakhir. Selama program tersebut berjalan, pengunjung Pusat Grosir Solo (PGS) anjlok 50 persen.
“Kebijakan program dua hari di rumah berdampak pada PGS. Pengunjung turun 50 persen dibandingkan hari biasa,” ujar Manager Marcomm PGS, Aditya Rifki, Senin (8/2).
Ia mengatakan, penurunan jumlah pengunjung tersebut sudah diprediksi sebelumnya sehingga tidak begitu kaget. Bahkan penurunan jumlah pengunjung sebenarnya telah terjadi sejak penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sebulan terakhir.
“Jika kami total mulai diberlakukannya PPKM jilid 1 dan jilid 2, penurunan pengunjung di PGS sekitar 22 persen,” kata dia.
Menurutnya, penurunan pengunjung itu diperparah lagi dengan adanya kebijakan dua hari di rumah mencapai 50 persen. Selain penurunan jumlah pengunjung, sejumlah pedagang juga memilih tidak membuka kiosnya.
“Dampak adanya kebijakan dua hari di rumah pedagang banyak memilih libur jualan,” katanya.
Ia memastikan, berbelanja di PGS tetap aman karena telah menerapkan Prokes dengan ketat. Baik pengunjung dan pembeli saat masuk PGS dilakukan pengecekan suhu badan.