Solo — Sejumlah warga asal Temanggung menggelar aksi di depan PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, Kecamatan Laweyan, Rabu (10/2). Delapan warga ini menggunakan sepeda angin dan membentangkan spanduk bernada protes menyikapi adanya nama Pak Ganjar dari buku agama terbitan Tiga Serangkai.
“Tahu ada postingan tersebut, kami langsung berangkat sekitar pukul 06.00. Malam sampai Boyolali, istirahat di sana, terus lanjut lagi, jadi tidak tahu kalau sudah ada klarifikasi,” terang Koordinator Aksi, Mursolin kepada wartawan.
Terkait kedatangan mereka ke Solo, Mursolin mengaku, kedatangan mereka ingin mengelar aksi terkait adanya nama Pak Ganjar yang ditulis tidak pernah bersyukur dan tidak pernah salat meski beragama islam dalam buku pelajaran Telandan Mulia Pendidikan Agama Islam untuk kelas IV.
“Karena anak kita ini mudah terpengaruh dengan apa yang dibaca, dan apa yang dia lihat. Kami tidak mau kalau pola fikir anak teracuni oleh hal-hal seperti ini. Alhamdulilah kalau sudah diklarifikasi dan akan direvisi, semoga kejadian ini tidak terulang,” jelas Mursolin.
Sementara itu, General Manager PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, Mas’ad Muawan saat dikonfirmasi wartawan mengatakan, pasca postingan itu viral, memang banyak kritik menyasar pihaknya. Bahkan Kesbangpol Provinsi Jawa Tengah hingga Ditreskrim Polda Jateng menyambangi kantor mereka Selasa kemarin.
“Intinya klarifikasi, dan sudah kita klarifikasi bahwa buku itu terbitan tahun 2009, empat tahun sebelum Pak Ganjar menjabat sebagai Gubernur. Kemudian nama juga tidak mendeskripsikan Pak Ganjar Pranowo dan tidak ada unsur kesengajaan dalam penulisan nama. Kalau masih ada masyarakat yang mengait-kaitkan, itu urusan mereka dan bukan tanggung jawab kami,” jelasnya.