Wonogiri — Sejumlah rumah warga dan jalan di Lingkungan Sukorejo RT3, RT4/RW10, Kelurahan Giritirto, Kecamatan Wonogiri tergenang air bah, sejak Rabu (10/2) pukul 08.45 WIB. Hal ini disebabkan dibukanya pintu air (spillway) Waduk Gajah Mungkur (WGM). Meski begitu dilaporkan tidak ada korban jiwa.
“Pelepasan air melalui spillway ini sudah ada pemberitahuan sebelumnya yang kami terima dari Kepala Divisi Jasa Asa III Perum Jasa Tirta,” ungkap Kepala Pelaksana BPBD Wonogiri Bambang Haryanto, Kamis (11/2).
Dari pantauannya, dampak pelepasan air dari WGM menyebabkan sejumlah rumah warga dan jalan kampung masih terendam. Sejauh ini, pihaknya belum mengetahui secara pasti ketinggian air yang masuk ke rumah warga setempat.
“Saat ini terpantau, dua rumah warga dan jalan di Lingkungan Sukorejo RT3, RT4/RW10, Kelurahan Giritirto, Kecamatan Wonogiri terendam air bah yang berasal dari pelepasan debit Waduk Gajah Mungkur,” ujarnya.
Berdasar informasi, kata Bambang Haryanto, pelepasan debet air waduk melalui spilway itu dilakukan, Selasa (9/2). Menurutnya, hal itu dilakukan untuk pengendalian banjir dan demi keamanan bendungan.
Selain itu, tutur Bambang Haryanto, adanya hujan dengan intensita tinggi di wilayah Wonogiri menyebabkan debit air di WGM mengalami peningkatan. Dengan meningkatnya air di waduk maka salah satu upaya untuk mengurangi debit air dengan cara membuka spilway atau pintu air.
“Untuk saat ini air masih menggenangi dan apabila turun hujan berpotensi mengalami peningkatan,” tuturnya.
Dalam penanganan kebencanaan dan kedaruratan, Bambang menambahkan, sampai saat ini pihaknya masih melakukan pemantauan wilayah tergenang air bah luapan WGM.
Untuk saat ini, papar dia, elevasi Waduk Gajah Mungkur hingga pukul 11.33 WIB, ketinggian air mencapai 135, 81 dpl, debit air pada spilway 100 m3 perdetik.
“Rumah warga dan infrastruktur jalan yang terdampak masih terus kita pantau, karena ketika hujan turun ada potensi debit air limpasan WGM akan meningkat,” tandasnya.
Editor : Marhaendra Wijanarko