Timlo.net—Beberapa hari setelah produsen mobil listrik Tesla berinvestasi $1,5 miliar pada Bitcoin, kepala finansial Twitter berkata jika perusahaannya mempertimbangkan untuk membayar para pegawai dan vendor menggunakan bitcoin.
Selama sebuah wawancara, CFO (Chief Financial Officer) Twitter Ned Segal berkata jika perusahaan mereka masih mempertimbangkan penggunakan cryptocurrency populer itu. Mereka juga mempertimbangkan apakah perusahaan itu perlu memiliki aset digital pada neraca keuangan mereka.
Sekalipun membeli bitcoin dan cryptocurrency lain terlihat menguntungkan, adopsi mata uang itu sangat lambat karena masalah aturan hukum. United States Treasury Secretary Janet Yallen baru-baru ini memperingatkan penyalahgunaan cryptocurrency sebagai masalah yang terus membesar, tulis Gizmo China, Kamis (11/2). Dia sebelumnya juga mengungkapkan kekuatirannya terhadap penggunaan cryptocurrency.
Selain Tesla membeli bitcoin dan Twitter mempertimbangkannya, perusahaan lain juga mulai melirik mata uang digital. Mastercard mengumumkan rencana mereka untuk mulai mengizinkan pemegang kartu bertransaksi menggunakan cryptocurrency tertentu. Perusahaan itu juga aktif berdiskusi dengan bank pusat di dunia tentang rencana mereka merilis mata uang digital baru.