Timlo.net — Potensi kenaikan intensitas curah hujan selama masa Angkutan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 menjadi salah satu kondisi yang diwaspadai oleh PT KAI terutama di jalur selatan Jawa.
“Kami melakukan pengecekan jalur untuk kesiapan Angkutan Natal dan Tahun Baru 2019. Dari laporan yang masuk, ada beberapa potensi titik rawan longsor yang diidentifikasi dan perlu dilakukan antisipasi,” kata Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro di Yogyakarta, Rabu (12/12).
Menurut Edi, di sepanjang jalur selatan rata-rata terdapat empat hingga enam titik rawan longsor di setiap daerah operasi, namun di Daerah Operasi 2 hingga perbatasan Daerah Operasi 5 terdapat lebih dari 40 titik longsor.
Potensi longsor di sepanjang jalur selatan tersebut salah satunya dipengaruhi oleh kondisi medan yang cenderung terjal. Selain longsor, potensi kerawanan lain yang perlu diwaspadai adalah banjir dan tanah ambles atau longsor, katanya.
Oleh karena itu, untuk mengantisipasi berbagai potensi atau kerawanan tersebut, maka PT KAI menyiagakan petugas penjaga daerah rawan sebanyak lebih dari 1.400 personel.
“Harapannya, selama masa Angkutan Natal dan Tahun Baru 2019, intensitas hujan tidak terlalu ekstrim dan perjalanan kereta api tetap lancar,” katanya.
Secara umum, pada masa Angkutan Natal dan Tahun Baru 2019, PT KAI menyiapkan 48 perjalanan kereta tambahan dengan jumlah tempat duduk mengalami kenaikan empat persen dibanding kapasitas tambahan tempat duduk pada masa Angkutan Natal dan Tahun Baru tahun lalu.
Sampai saat ini, jumlah tiket yang terjual sudah mencapai sekitar 54 persen dan Edi mengimbau agar masyarakat yang hendak menggunakan moda transportasi kereta api untuk libur panjang akhir tahun bisa segera melakukan reservasi tiket.
“Jangan membeli saat sudah akan berangkat. Mungkin saja sudah tidak ada tiket yang tersisa,” katanya.
Ia memperkirakan puncak kepadatan penumpang akan terjadi mulai 20 Desember sesuai pelaksanaan masa Angkutan Natal dan Tahun Baru 2019 yang akan berlangsung hingga 6 Januari 2019.
Sementara itu, Edi juga mengapresiasi inovasi yang dilakukan PT KAI Daerah Operasi 6 Yogyakarta dengan menyiapkan toilet portabel untuk memenuhi kebutuhan penumpang.
“Saya kira, pengadaan toilet ini merupakan ide yang brilian. Jika memang dibutuhkan, bisa diperbanyak lagi. Balai Yasa pun pasti siap,” katanya.
Sumber: Antara
Editor : Wahyu Wibowo