Solo — Terkurungnya sejumlah keluarga dan kerabat Keraton Surakarta mendapat tanggapan dari kubu Sinuhun Paku Buwana (PB) XIII. Melalui Wakil Pengageng Sasana Wilapa, Kanjeng Raden Aria Dhani Nur Adhiningrat mereka menganggap bahwa kabar tersebut tidak benar.
“Kami pihak Keraton Kasunanan Surakarta telah membuka akses keluar dari kemarin untuk kedua Gusti dan sejumlah sentana (kerabat) yang berada di dalam,” terang Kanjeng Dhani kepada wartawan, Jumat (12/2) malam.
Menurutnya, apa yang dikatakan oleh mereka tidak benar. Pihaknya menilai, mereka hanya bermain play victim dalam kasus pengurungan tersebut.
“Dari kemarin kami sudah menawarkan untuk keluar dari Keraton, namun mereka menolak untuk keluar. Jelas ini permainan play victim mereka,” jelas Dhani.
Dhani mengungkapkan, mereka Gusti dan Sentana Dalem yang berada di dalam Keraton berkeinginan untuk bertemu dengan Sinuhun. Namun, Sinuhun tidak berkenan sehingga mereka tidak diizinkan bertemu.
“Semua ada aturannya, tidak bisa sembarangan seperti itu. Sinuhun berkehendak, memberikan izin siapa yang akan ditemuinya dan menjadi tamunya,” kata Dhani.
Dhani mengungkapkan, peristiwa terjadi pada Kamis (11/2) sore. Waktu itu, tamu dari BPK dengan mengendarai mobil RI10 datang ke Keraton Surakarta.
Mengetahui pintu Kori Kamandungan terbuka akhirnya mereka para Gusti dan Sentana tanpa izin masuk di dalam area pelataran Keraton.
“Mengetahui itu, kami menutup akses dengan alasan keamanan supaya Sinuhun dapat bertemu dengan tamu pribadinya,” jelas Dhani.
Langkah ini diambil, lantaran peristiwa sebelumnya yang mengakibatkan kericuhan di dalam Keraton hingga pihaknya harus menyikapi secara hati-hati.
“Sempat juga ada kerumunan massa di depan Keraton. Tidak tahu dari mana, namun kami ekstra hati-hati supaya hal tidak diinginkan tidak terjadi,” kata Dhani.
Terpisah, salah seorang Sentana Dalem, Kanjeng Dilir yang ikut terkurung di dalam keraton mengaku hingga Jumat malam belum bisa keluar. Dirinya bersama dengan GKR Wandansari atau Gusti Moeng dan putrinya, GKR Timur Rumbai.
“Iya, ini masih di dalam keraton,” katanya singkat.
Dari video yang beredar juga nampak, bahwa dua Gusti dan Sentana Dalem menyantap nasi kotak makan malam. Makanan tersebut diperoleh dari Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak yang dikirimkan oleh Kapolsek Pasar Kliwon, AKP Adis Dani Garta.
Tak hanya itu, beredar juga sebuah video bahwa selama terkurung di dalam Keraton Solo mereka memasak masakan daun singkong yang tumbuh di dalam area keraton.
Editor : Dhefi Nugroho