Solo — PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mencatat sebanyak 16.648 penumpang naik KRL Solo-Yogyakarta saat libur panjang Imlek pada Jumat-Minggu (12-14/2). Sebagian besar penumpang turun ke Stasiun Tugu Yogyakarta.
“Antusiasme warga Yogyakarta-Solo dan sekitarnya dalam menggunakan moda transportasi berbasis listrik (KRL) saat libur panjang Imlek luar biasa,” ujar Manager Humas PT KAI Daop 6 Yogyakarta Supriyanto kepada Timlo.net, Selasa (16/2).
Menurutnya, sejak awal pengopersian KRL Solo-Yogya sejak 10 hingga 14 Februari 2021 pengguna KRL terus alami peningkatan. Pada 10 Februari tercatat ada 3.236 pengguna, 11 Februari ada 4.464 pengguna, 12 Februari ada 5.132 pengguna, dan 13 Februari ada 5.618, sementara pada 14 Februari ini hingga pukul 19.00 WIB terdapat 5.898 pengguna.
“Kalau kami hitung penumpang KRL pada libur panjang Imlek selama tiga hari sebanyak 16.648 penumpang,” kata dia.
Ia menilai penumpang sudah mulai merasakan keunggulan naik KRL dibandingkan KA Prameks. Dimana jarak tempuh Solo-Yogyakarta lebih singkat, meskipun KRL harus berhenti di 11 stasiun.
“Masyarakat juga masih banyak merasakan penasaran dengan KRL sehingga penumpangnya naik,” katanya.
Pada masa pandemi, kata dia, aturan terkait protokol kesehatan harus diperhatikan penumpang, antara lain memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Untuk memaksimalkan upaya jaga jarak, KAI Commuter membatasi kapasitas pengguna yaitu 74 orang per kereta dengan melakukan antrean penyekatan di stasiun bila kondisi padat.
“Di dalam stasiun maupun KRL juga kami disediakan marka sebagai pedoman pengguna untuk duduk maupun berdiri,” tambahnya.
Editor : Marhaendra Wijanarko