Timlo.net—Sebuah analisa data dari 10 studi di Eropa dipublikasikan baru-baru ini. Analisa itu menemukan alasan potensial kenapa serangan jantung bisa menyebabkan kematian: kurang olahraga. Faktor gaya hidup mungkin memegang peranan penting apakah seseorang bisa selamat dari serangan jantung. Temuan itu berasal dari studi yang diterbitkan dalam the European Journal of Preventative Cardiology.
Penelitian sebelumnya telah mengevaluasi secara mendalam hubungan antara faktor gaya hidup, termasuk aktivitas fisik, dan kemungkinan seseorang terkena penyakit jantung. Penyakit itu sendiri merupakan penyebab kematian global utama. Studi terbaru ini mempersempit faktor gaya hidup itu dan mengevaluasi apakah aktivitas fisik mempengaruhi peluang seseorang meninggal karena serangan jantung.
Analisa studi itu melibatkan data dari 28.000 orang yang sehat saat data itu pertama dikumpulkan. Lalu data dari mereka yang mengalami serangan jantung selama periode tindak lanjut. Data aktivitas para peserta dibagi ke dalam empat kategori mulai dari tidak aktif hingga aktif. Studi itu juga memperhatikan faktor lain seperti indeks massa tubuh (IMT), status merokok dan diabetes, tulis Slashgear, Senin (15/2).
Studi itu lalu melihat data individu yang meninggal dalam 28 hari setelah mengalami serangan jantung. Dari 4.976 orang, sebanyak 3.101 meninggal secara langsung karena serangan jantung. Para peneliti menemukan hubungan antara risiko kematian instan dan kurangnya aktivitas fisik.
Dibandingkan mereka yang menjalani gaya hidup pasif, para peserta yang menjalani aktivitas fisik tingkat menengah dan tinggi mengalami penurunan risiko kematian instan yang lebih sedikit. Pengurangan risiko itu mencapai 33 hingga 45%. Temuan ini menandakan jika berolahraga secara teratur mungkin menolong melindungi diri dari serangan jantung yang fatal.
Editor : Ranu Ario