New York – Perusahaan raksasa Google Inc. membantah bahwa matinya salah satu situs yang dimilikinya merupakan dampak dari masalah dengan pemerintah Cina, menurut laporan yang dilansir dari CNN.com. YouTube sempat mati pada hari Kamis pukul 07.00 – 08.00 ET atau sekitar pukul 18.00 -19.00 WIB.
Sumber di YouTube mengatakan situs tersebut mati bukan lantaran serangan terkait dengan langkah Google yang menghentikan operasinya di Cina. “YouTube kembali beroperasi setelah terjadi masalah teknis yang sudah diselesaikan,” ujar juru bicara Google dalam pernyataan tertulis. “Kami tahu YouTube sangat penting bagi orang-orang. Kami pun meminta maaf atas ketidaknyamanan tersebut.”
Matinya situs ini beberapa saat menuai spekulasi publik di internet terkait perselisihannya dengan pemerintah Cina, sumber di YouTube mengatakan Google tidak menjelaskan penyebab matinya YouTube karena Google memiliki kebijakan untuk tidak membeberkan secara rinci penyebab matinya YouTube.
Salah seorang pengamat teknologi dari Munk Centre for International Studies di University of Toronto, Ron Deibert menanggapi, “Saya rasa banyak orang menduga Cina berupaya melakukan upaya-upaya unik dan luar biasa untuk mendikreditkan Google. Mengenai sumber masalah di YouTube, saya yakin mereka masih menyelidiki dan penyebabnya bisa jutaan masalah seperti juga Wikipedia yang ternyata mengalami masalah pada pendingin server,” tambah dia.
Matinya YouTube terjadi sehari setelah situs Wikipedia mati beberapa jam.
(Diolah dari CNN)