Semarang — PSIS Semarang tak lama lagi tambah dilengkapi sarana untuk memaksimalkan potensi pesepakbola usia dini. Yaitu melalui PSIS Development yang segera diluncurkan oleh klub kebanggaan kota Lunpia tersebut.
Adanya PSIS Development akan semakin membuat banyaknya bakat dan potensi pesepakbola masa depan dari wilayah Semarang dan sekitarnya terwadahi. Sejauh ini tim Mahesa Jenar sudah mempunyai dua divisi pembinaan usia muda melalui akademi dan Elite Pro Academy (EPA) PSIS.
Lahirnya PSIS Development tak lepas dari peran mantan penggawa sekaligus legenda hidup PSIS, Muhammad Ridwan. Ia cukup lama mendedikasikan dirinya untuk kemajuan PSIS, khususnya menggarap potensi pemain usia muda dan kini menjadi Direktur PSIS Development.
“Jadi PSIS Development ini salah satu divisi dengan konsentrasi pada pembinaan level grassroots dan usia muda. Sebagai wujud kontribusi positif untuk persepakbolaan Semarang dan Indonesia. Dengan metode yang kita punya menghasilkan pemain berkualitas dan berguna baik untuk PSIS dan juga Timnas,” beber Ridwan, kemarin.
Diakuinya banyak pemain yang sebenarnya punya talenta berbakat, namun sayangnya tidak diiringi oleh beberapa hal mendasar yang dibutuhkan sebagai pemain sepak bola. Seperti perilaku, kebiasaan, hingga wawasan luas tentang olahraga sepak bola.
Eks pemain Timnas Indonesia tersebut juga menilai bahwa banyak faktor yang membuat PSIS Semarang butuh waktu pematangan hingga nantinya diluncurkan. Beberapa diantaranya adalah sarana representatif yang dibutuhkan.
“Intinya anak-anak perlu mempraktikkan metodologi dari kami, cocok tidak sebenarnya. Karena kami merasa ada manfaat dan progresnya. Contoh pemain PSIS sudah ada beberapa main di Timnas U-19, Timnas senior, dan program latihan di Inggris dalam Garuda Select,” tandas Ridwan.