Semarang — Sudah banyak klub yang mengoptimalkan pembinaan usia muda, sebagai bentuk regenerasi. Khususnya bagi tim peserta Shopee Liga 1 sejak beberapa tahun terakhir wajib memiliki tim Elite Pro Academy (EPA) untuk kelompok usia maksimal U-19.
PSIS Semarang belum lama lagi meluncurkan sebuah divisi baru bernama PSIS Development. Sebuah terobosan yang dilakukan Tim Mahesa Jenar sebagai bank pemain dengan metodologi khusus yang dikeluarkan oleh tim kepelatihan PSIS sendiri.
Direktur PSIS Development, Muhammad Ridwan menjelaskan proses dan mekanisme yang akan dilakukan oleh PSIS Development. Terlebih dalam memperhatikan dan membentuk karakter siswa. Di sisi lain, anak didik mendapatkan ilmu sepak bola yang terukur dan pendidikan formal berbasis Internasional.
“Ada tiga sampai empat level di PSIS Development. Mulai dari tingkat soccer school yakni siswa antara 6 sampai 18 tahun atau usia sekolah). Lalu akademi berbasis asrama dengan sistem boarding school, tentunya ada perbedaan durasi dan intensitas latihan,” terang M Ridwan.
“Kemudian Elite Pro Academy, menjadi jenjang muara dari kedua level sebelumnya. Puncaknya di first team atau tim senior PSIS, jadi perlu pembinaan dan pola rekrutmen yang baik,” ungkapnya.
Ridwan menambahkan, juga diperlukan sarana dan prasarana memadai untuk melengkapi sebuah akademi yang baik. Beruntung PSIS Development mendapat sambutan serta dukungan positif dari stakeholder di wilayah Semarang dan Jateng.
“Saya rasa akan menjadi salah satu proses pembinaan tim terbaik di Indonesia. Dari tahun 2018 hingga sekarang ada delapan pemain yang suldah berhasil dipromosikan,” timpalnya.