Solo — Pandemi Covid-19 ternyata memunculkan banyak pelaku usaha baru untuk mencari tambahan penghasilan. Namun demikian, keberadaan pelaku UMKM baru tersebut banyak yang hanya jalan ditempat dan kurang mampu mengembangkan usahanya.
Hal tersebut terjadi karena UMKM terkendala jaringan pemasaran dan pengembangan inovasi dan produk. Demikian diungkapkan Deputy Head of Branch JNE Solo, Agus Yunanto dalam webiner bertema “Ngajak Online 2021-Goll… Aborasi Bisnis Online 2021,” Rabu (17/2). Hadir sebagai pembicara Owner PT Indotropical Group Tonny Winata dan Owner Kain Lukis Nasrafa Yani Mardiyanto.
“Hasil survei MarkPlus.Inc sebanyak 69 persen responden di Jateng tertarik untuk memulai usaha,” kata Agus.
Melalui webinar ini, kata dia, diharapkan dapat membantu para pengusaha kecil menengah, khususnya di Solo untuk dapat mengembangkan kemampuan bersaing di dunia digital, baik dalam skala nasional maupun internasional.
“Pandemi menyebabkan dunia UKM memasuki masa new wave yang mengandalkan teknologi dalam hal pemasaran,” kata dia.
Ia mengatakan sebagai jasa ekspedisi, pihaknya terus berkomitmen untuk memberikan edukasi positif untuk mendukung UKM selalu produktif di masa pandemi, termasuk untuk go digital dan go internasional. Menurutnya, tantangan saat ini adalah mengubah mindset dan strategi pemasaran dalam memberikan inovasi pada produk dan layanan, agar bisa memanfaatkan era new wave secara optimal.
“UKM di Solo perlu meningkatkan kemampuan digital marketing jika ingin sukses bersaing,” tegas dia.
Ia menambahkan JNE sebagai perusahaan logistik turut mengembangkan sistem operasional sampai bisa bekerja sama dengan pebisnis, memfasilitasi dari proses entry data hingga pengiriman. Perusahaan juga memberikan dashboard kepada UKM untuk proses monitoring pengiriman.
Editor : Wahyu Wibowo